Dilintasi Truk Antar Provinsi, Bekasi Harus Punya Terminal Transit
A
A
A
BEKASI - Kota Bekasi dinilai sudah layak mempunyai terminal transit untuk truk pengangkut barang antar provinsi. Karena, wilayah penyanggah Ibu Kota Jakarta ini kerap dilintasi truk pengangkut barang.
"Sudah saatnya Kota Bekasi memiliki terminal transit khusus angkutan barang antarkota-antar provinsi yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa 6 Januari 2015.
Menurutnya, lokasi ideal untuk terminal tersebut berada di Rawapasung, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, seluas dua hektare. Saat ini, kata dia, pihaknya sedang melakukan pengecekan histori lahan tersebut.
"Selanjutnya seluruh truk ini akan kami dorong ke Rawapasung," katanya.
Terminal angkutan barang itu, kata dia, efektif menghilangkan parkir liar yang kerap memakan badan jalan, dan mengganggu estetika kota. Dengan begitu, pihaknya dapat meningkatkan kualitas pelayanan transportasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik.
Karena, hingga kini ada sembilan titik terminal bayangan kendaraan bertonabe berat di Kota Bekasi. Keberadaan terminal bayangan itu menjadi persoalan tersendiri bagi pengguna jalan dan lingkungan sekitar karena menimbulkan dampak kemacetan dan kebisingan.
Terminal bayangan itu sering dimanfaatkan pengendara truk kontainer, bus, dan sejenisnya untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan panjang.
Titik tersebut berada di Lingkar Pasar Pondok Gede, sekitar Rawa Panjang, samping GOR Kota Bekasi, sekitar pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermal, sekitar Tol Komsen, dan Jalan Narogong tepatnya di sekitar Pasar Bantargebang.
Pintu gerbang Stasiun Kranji, Jalan Baru Kranji, Jalan Ahmad Yani, dan beberapa tempat lainnya.
"Sudah saatnya Kota Bekasi memiliki terminal transit khusus angkutan barang antarkota-antar provinsi yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa 6 Januari 2015.
Menurutnya, lokasi ideal untuk terminal tersebut berada di Rawapasung, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, seluas dua hektare. Saat ini, kata dia, pihaknya sedang melakukan pengecekan histori lahan tersebut.
"Selanjutnya seluruh truk ini akan kami dorong ke Rawapasung," katanya.
Terminal angkutan barang itu, kata dia, efektif menghilangkan parkir liar yang kerap memakan badan jalan, dan mengganggu estetika kota. Dengan begitu, pihaknya dapat meningkatkan kualitas pelayanan transportasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik.
Karena, hingga kini ada sembilan titik terminal bayangan kendaraan bertonabe berat di Kota Bekasi. Keberadaan terminal bayangan itu menjadi persoalan tersendiri bagi pengguna jalan dan lingkungan sekitar karena menimbulkan dampak kemacetan dan kebisingan.
Terminal bayangan itu sering dimanfaatkan pengendara truk kontainer, bus, dan sejenisnya untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan panjang.
Titik tersebut berada di Lingkar Pasar Pondok Gede, sekitar Rawa Panjang, samping GOR Kota Bekasi, sekitar pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermal, sekitar Tol Komsen, dan Jalan Narogong tepatnya di sekitar Pasar Bantargebang.
Pintu gerbang Stasiun Kranji, Jalan Baru Kranji, Jalan Ahmad Yani, dan beberapa tempat lainnya.
(mhd)