Tahun Depan, Program Multiguna Terintegrasi BPJS
A
A
A
TANGERANG - Mulai 2016, Program Multiguna di Kota Tangerang akan terintegrasi dengan program jaminan kesehatan yang digulirkan pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Program Multiguna tersebut akan terintegrasi dengan BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan sesuai dengan UU yang ada," kata anggota Komisi IX DPR RI Ali Taher, Senin (5/1/2015).
Dia mengakui, Program Multiguna yang menjadi ikon Kota Tangerang dalam bidang kesehatan yakni berobat gratis menggunakan KTP/KK di seluruh RS dan puskesmas, telah memberikan jaminan kesehatan kepada setiap warga.
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengusulkan kepada para anggota DPR RI untuk bisa menjembatani sinergitas antara program pemerintah pusat dan daerah. Salah satunya, program asuransi kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah pusat melalui BPJS dengan Program Multiguna yang sudah diaplikasikan di Kota Tangerang.
Menurut Arief, harusnya sasaran penerima BPJS bisa lebih jelas sehingga pemerintah daerah bisa konsentrasi pada warga yang belum ikut program tersebut. "Kelemahan kita selama ini kan pada persoalan data yang tidak jelas," ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini jumlah warga Kota Tangerang yang sudah terdata sebagai peserta BPJS yakni sebanyak 600 ribuan dari total penduduk 1,7 juta jiwa.
"Program Multiguna tersebut akan terintegrasi dengan BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan sesuai dengan UU yang ada," kata anggota Komisi IX DPR RI Ali Taher, Senin (5/1/2015).
Dia mengakui, Program Multiguna yang menjadi ikon Kota Tangerang dalam bidang kesehatan yakni berobat gratis menggunakan KTP/KK di seluruh RS dan puskesmas, telah memberikan jaminan kesehatan kepada setiap warga.
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengusulkan kepada para anggota DPR RI untuk bisa menjembatani sinergitas antara program pemerintah pusat dan daerah. Salah satunya, program asuransi kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah pusat melalui BPJS dengan Program Multiguna yang sudah diaplikasikan di Kota Tangerang.
Menurut Arief, harusnya sasaran penerima BPJS bisa lebih jelas sehingga pemerintah daerah bisa konsentrasi pada warga yang belum ikut program tersebut. "Kelemahan kita selama ini kan pada persoalan data yang tidak jelas," ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini jumlah warga Kota Tangerang yang sudah terdata sebagai peserta BPJS yakni sebanyak 600 ribuan dari total penduduk 1,7 juta jiwa.
(zik)