Ahok Umpakan Mutasi PNS Seperti Permainan Ular Tangga
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengumpamakan mutasi besar-besaran pejabat struktural di Pemprov DKI seperti bermain ular tangga.
Ahok mengatakan, mutasi ini seperti bermain ular tangga di mana setiap PNS memiliki kesempatan yang sama untuk berada di atas maupun di bawah.
"Kali ini bisa saja si A menjadi kepala dinas, tapi beberapa bulan ke depan si A bisa juga jadi staf biasa," ujar Ahok kepada wartawan di Silang Monas Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Oleh karena itu untuk PNS yang kini berada di bawah agar tidak khawatir karena bisa saja PNS bersangkutan berada di atas.
"Kita lihat dari kinerjanya nanti. Kalau kinerja bisa dari laporan maupun lapangan," ujarnya.
Menurut Ahok, dirinya memakai perkataan Joko Widodo yang mempersilakan PNS berpendidikan rendah memimpin dengan catatan mau bekerja.
"Selama ini kalau kamu cuma lulusan SMA walaupun kamu rajin, jangan mimpi kamu bisa jadi kepala seksi karena yang diutamakan pasti yang lulus tes. Nah, sekarang saya ingin menerapkan seperti yang dikatakan Pak Jokowi biarin pendidikan rendah yang penting mau kerja," tandasnya.
Ahok mengatakan, mutasi ini seperti bermain ular tangga di mana setiap PNS memiliki kesempatan yang sama untuk berada di atas maupun di bawah.
"Kali ini bisa saja si A menjadi kepala dinas, tapi beberapa bulan ke depan si A bisa juga jadi staf biasa," ujar Ahok kepada wartawan di Silang Monas Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Oleh karena itu untuk PNS yang kini berada di bawah agar tidak khawatir karena bisa saja PNS bersangkutan berada di atas.
"Kita lihat dari kinerjanya nanti. Kalau kinerja bisa dari laporan maupun lapangan," ujarnya.
Menurut Ahok, dirinya memakai perkataan Joko Widodo yang mempersilakan PNS berpendidikan rendah memimpin dengan catatan mau bekerja.
"Selama ini kalau kamu cuma lulusan SMA walaupun kamu rajin, jangan mimpi kamu bisa jadi kepala seksi karena yang diutamakan pasti yang lulus tes. Nah, sekarang saya ingin menerapkan seperti yang dikatakan Pak Jokowi biarin pendidikan rendah yang penting mau kerja," tandasnya.
(whb)