Repot, Warga Kampung Pulo Ogah Diungsikan
A
A
A
JAKARTA - Meski rumahnya direndam banjir kiriman dari Bogor, warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, ogah dipindah ke pengungsian. Khususnya bagi warga yang tinggal di gang 4 dan gang 1, karena mereka menilai itu akan merepotkan.
"Repot kalau pindah-pindah di musim hujan begini. Air surut, balik ke rumah, air pasang pindah ke pengungsian. Begitu terus kami cape sendiri," kata Dul (49) warga Gang 1 Kampung Pulo di lokasi, Sabtu (27/12/2014).
Dia menuturkan, ada lima gang yang terendam air di wilayahnya. Tetapi dari lima gang itu, gang 3 yang paling parah kondisinya lantaran berada di bantaran Sungai Ciliwung.
"Tapi yang parah itu di Gang 3, airnya sampai sekepala lebih tingginya. Soalnya ada di paling ujung dekat kali. Makanya, semua warga yang diungsiin itu banyakan dari situ," tuturnya.
Asman (32), warga Gang 4 mengatakan, dirinya enggan diungsikan dari rumahnya. Karena, dirinya ingin memantau rumahnya.
"Kalau istri dan anak saya sudah saya titipkan ke sodara yang rumahnya di sekitaran Stasiun Jatinegara," tuturnya.
"Repot kalau pindah-pindah di musim hujan begini. Air surut, balik ke rumah, air pasang pindah ke pengungsian. Begitu terus kami cape sendiri," kata Dul (49) warga Gang 1 Kampung Pulo di lokasi, Sabtu (27/12/2014).
Dia menuturkan, ada lima gang yang terendam air di wilayahnya. Tetapi dari lima gang itu, gang 3 yang paling parah kondisinya lantaran berada di bantaran Sungai Ciliwung.
"Tapi yang parah itu di Gang 3, airnya sampai sekepala lebih tingginya. Soalnya ada di paling ujung dekat kali. Makanya, semua warga yang diungsiin itu banyakan dari situ," tuturnya.
Asman (32), warga Gang 4 mengatakan, dirinya enggan diungsikan dari rumahnya. Karena, dirinya ingin memantau rumahnya.
"Kalau istri dan anak saya sudah saya titipkan ke sodara yang rumahnya di sekitaran Stasiun Jatinegara," tuturnya.
(mhd)