Ulang Tahun, Klub Angkot Ini Bikin Macet Jalur Puncak
A
A
A
BOGOR - Ribuan angkutan kota (angkot) dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang tergabung dalam Monster Fans Club (MFC) konvoi ke kawasan Cisarua, Puncak, Kabupaten Bogor, untuk merayakan ulang tahun, Senin (22/12/2014).
Akibatnya, arus lalu lintas saat menjelang tahun baru mengalami kemacetan hingga tiga jam. Antrean kendaraan mencapai 12 kilometer dari kedua arah Puncak-Jakarta maupun sebaliknya.
Jika hari biasa, aparat kepolisian yang jumlahnya hanya sedikit bersantai, tampak kewalahan mengatur dan tidak berani menindak tegas ratusan sopir angkot yang memarkirkan kendaraan hingga menutup badan jalan.
Berdasarkan pantauan, imbas dari ugal-ugalan para sopir angkot yang hendak merayakan ulang tahun itu mulai terjadi dari simpang Gadog hingga Pasar Cisarua.
"Sudah tiga jam mas ini mobil enggak gerak. Katanya sih ada ulang tahun klub angkot. Seharusnya polisi tindak tegas sopir-sopir angkot yang ugal-ugalan hingga menutup semua jalur," keluh Dede Suhendar (34), warga Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor yang terjebak macet saat mengendarai sepeda motor di kawasan Cipayung.
Hal senada diungkapkan sopir angkot yang sedang melayani penumpang karena tidak ikut merayakan Ultah MFC.
"Saya enggak gabung di MFC, maka dari itu saya tetap melayani penumpang. Tapi kesal juga terjebak kemacetan dari mulai Cipayung sampai Kecamatan Cisarua, yang biasanya ditempuh 30 menit, ini sudah hampir tiga jam tidak bergerak," keluh Rahmat, (32), sopir angkot 02 Cisarua-Bogor.
Keluhan serupa disampaikan Mimin Mintarsih (45), warga Kampung Sampay, Desa Tugu Utara, Kota Bogor. Dia terpaksa berjalan kaki lantaran angkot yang ditumpanginya terjebak macet.
"Kesal dan lama kalau menunggu lancar, makanya saya memilih berjalan kaki. Naik ojeg percuma, karena motor juga tidak bergerak," keluhnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Sonny Mulvianto saat dikonfirmasi mengaku pihaknya tidak menyangka perayaan ultah klub angkot bakal membuat macet jalur Puncak. Tak hanya itu, pihaknya mengaku kewalahan mengatur para sopir angkot yang ugal-ugalan di sepanjang jalur Puncak.
"Kita sudah upayakan untuk atur mereka (sopir), tapi mereka susah diatur," katanya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji saat dikonfirmasi terkait minimnya personel dan lemahnya tindakan tegas tidak merespon sama sekali.
Berdasarkan pantauan hingga pukul 12.45 WIB, arus lalu lintas dari arah Puncak Pass menuju Bogor ditutup dibuat satu jalur untuk jalur ke atas mulai dari Simpang Taman Safari Indonesia (TSI).
Upaya melancarkan arus lalu lintas dari arah Bogor-Jakarta menuju Puncak dengan cara menutup jalan di Simpang TSI sepertinya tidak efektif. Antrean kendaraan masih terjadi mulai dari simpang Gadog hingga kantor Kecamatan Cisarua sepanjang 10 kilometer.
Akibatnya, arus lalu lintas saat menjelang tahun baru mengalami kemacetan hingga tiga jam. Antrean kendaraan mencapai 12 kilometer dari kedua arah Puncak-Jakarta maupun sebaliknya.
Jika hari biasa, aparat kepolisian yang jumlahnya hanya sedikit bersantai, tampak kewalahan mengatur dan tidak berani menindak tegas ratusan sopir angkot yang memarkirkan kendaraan hingga menutup badan jalan.
Berdasarkan pantauan, imbas dari ugal-ugalan para sopir angkot yang hendak merayakan ulang tahun itu mulai terjadi dari simpang Gadog hingga Pasar Cisarua.
"Sudah tiga jam mas ini mobil enggak gerak. Katanya sih ada ulang tahun klub angkot. Seharusnya polisi tindak tegas sopir-sopir angkot yang ugal-ugalan hingga menutup semua jalur," keluh Dede Suhendar (34), warga Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor yang terjebak macet saat mengendarai sepeda motor di kawasan Cipayung.
Hal senada diungkapkan sopir angkot yang sedang melayani penumpang karena tidak ikut merayakan Ultah MFC.
"Saya enggak gabung di MFC, maka dari itu saya tetap melayani penumpang. Tapi kesal juga terjebak kemacetan dari mulai Cipayung sampai Kecamatan Cisarua, yang biasanya ditempuh 30 menit, ini sudah hampir tiga jam tidak bergerak," keluh Rahmat, (32), sopir angkot 02 Cisarua-Bogor.
Keluhan serupa disampaikan Mimin Mintarsih (45), warga Kampung Sampay, Desa Tugu Utara, Kota Bogor. Dia terpaksa berjalan kaki lantaran angkot yang ditumpanginya terjebak macet.
"Kesal dan lama kalau menunggu lancar, makanya saya memilih berjalan kaki. Naik ojeg percuma, karena motor juga tidak bergerak," keluhnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Sonny Mulvianto saat dikonfirmasi mengaku pihaknya tidak menyangka perayaan ultah klub angkot bakal membuat macet jalur Puncak. Tak hanya itu, pihaknya mengaku kewalahan mengatur para sopir angkot yang ugal-ugalan di sepanjang jalur Puncak.
"Kita sudah upayakan untuk atur mereka (sopir), tapi mereka susah diatur," katanya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji saat dikonfirmasi terkait minimnya personel dan lemahnya tindakan tegas tidak merespon sama sekali.
Berdasarkan pantauan hingga pukul 12.45 WIB, arus lalu lintas dari arah Puncak Pass menuju Bogor ditutup dibuat satu jalur untuk jalur ke atas mulai dari Simpang Taman Safari Indonesia (TSI).
Upaya melancarkan arus lalu lintas dari arah Bogor-Jakarta menuju Puncak dengan cara menutup jalan di Simpang TSI sepertinya tidak efektif. Antrean kendaraan masih terjadi mulai dari simpang Gadog hingga kantor Kecamatan Cisarua sepanjang 10 kilometer.
(mhd)