Jalan Ditutup, Warga Ancam Demo Hotel di Puncak
A
A
A
BOGOR - Ratusan warga Kampung Bojong Kaum dan Gandamanah, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor mengancam berunjukrasa mendesak Hotel Seruni Puncak membuka akses jalan yang selama ini dilintasi warga.
"Ya kalau tidak juga dipenuhi oleh (Hotel) Seruni, warga siap untuk demo," kata Tokoh Masyarakat Kampung Bojong Kaum, Desa Tugu Selatan, H Badrodin, Selasa (16/12/2014).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihak warga sudah sampaikan bukti sertifikat yang menyatakan bahwa itu adalah jalan desa.
"Sebanyak 200 warga juga sudah tanda tangan," terangnya.
Menurutnya, karena jalan ditutup, masyarakat kampung Bojong Kaum dan Gandamanah terpaksa harus memutar. Akibatnya perjalanan menjadi lebih jauh dan lebih merepotkan.
"Sebelum ditutup, paling cuma 10 menit, sekarang jadi 30 menit kita nyampe rumah," keluhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tugu Selatan, H Afif Lukman saat dimintai tanggapannya membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima surat protes warga.
"Kita sudah melakukan pendekatan ke manajemen Hotel Seruni dengan melayangkan surat panggilan untuk melakukan mediasi, beberapa hari lalu ada dari manajemen hotel yang datang, ya mudah-mudahan saja permasalahan ini cepat terselesaikan dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Operating Manager Hotel Seruni Benny Simbolon mengatakan pihaknya belum bisa memenuhi tuntutan warga yang menginginkan adanya surat pernyataan dari pemilik hotel.
"Kalau untuk membuka penutupan jalan saja, pemilik sudah ok, tapi kalau untuk membuat surat pernyataan, menurut pemilik, belum bisa, karena status tanah tersebut kan milik hotel Seruni," katanya.
"Ya kalau tidak juga dipenuhi oleh (Hotel) Seruni, warga siap untuk demo," kata Tokoh Masyarakat Kampung Bojong Kaum, Desa Tugu Selatan, H Badrodin, Selasa (16/12/2014).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihak warga sudah sampaikan bukti sertifikat yang menyatakan bahwa itu adalah jalan desa.
"Sebanyak 200 warga juga sudah tanda tangan," terangnya.
Menurutnya, karena jalan ditutup, masyarakat kampung Bojong Kaum dan Gandamanah terpaksa harus memutar. Akibatnya perjalanan menjadi lebih jauh dan lebih merepotkan.
"Sebelum ditutup, paling cuma 10 menit, sekarang jadi 30 menit kita nyampe rumah," keluhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tugu Selatan, H Afif Lukman saat dimintai tanggapannya membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima surat protes warga.
"Kita sudah melakukan pendekatan ke manajemen Hotel Seruni dengan melayangkan surat panggilan untuk melakukan mediasi, beberapa hari lalu ada dari manajemen hotel yang datang, ya mudah-mudahan saja permasalahan ini cepat terselesaikan dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Operating Manager Hotel Seruni Benny Simbolon mengatakan pihaknya belum bisa memenuhi tuntutan warga yang menginginkan adanya surat pernyataan dari pemilik hotel.
"Kalau untuk membuka penutupan jalan saja, pemilik sudah ok, tapi kalau untuk membuat surat pernyataan, menurut pemilik, belum bisa, karena status tanah tersebut kan milik hotel Seruni," katanya.
(ysw)