Gelar Kesenian, Pemkot Jakarta Timur Kenalkan Budaya Betawi
A
A
A
JAKARTA - Puluhan stand didirikan di depan Lippo Plaza Kramat Jati, Jakarta Timur. Stand itu menyajikan berbagai fashion, aksesoris, kuliner, dan budaya Betawi.
Antara lain, kemeja koko, kebaya encim, selendang mayang, batik Betawi, kerak telor dan toge goreng, serta masih ada yang lainnya.
Kepala Suku Dinas (Sudin) Pariwista Jakarta Timur Deddy Soetardi mengatakan, kebudayaan Betawi mulai terpinggirkan. Sebab, banyak masyarakat asli Betawi pindah ke daerah.
"Padahal, penduduk asli Jakarta merupakan masyarakat Betawi. Melihat kondisi itu, (kami) melakukan berbagai kegiatan untuk menghidupkan kembali kebudayaan Betawi," kata Deddy kepada wartawan, Sabtu (13/12/2014).
Pantauan Sindonews, tampak 15 pengusaha dan pengrajin di Jakarta Timur. Selain berdagang, mereka juga ditugasi untuk mengenalkan kekayaan kebudayaan Betawi.
Deddy berharap, kegiatan bertajuk gebyar pariwisata ini dapat melestarikan kebudayaan Betawi.
"Untuk itu, kami mengajak para pelaku kebudayaan Betawi mengisi acara ini," ujarnya.
Mulai dari barongsai, gambang kromong, rampak bedug, sisingaan, kuda lumping, serta reog Ponorogo. Untuk lebih memeriahkan acara itu.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto mengatakan, harusnya kegiatan itu lebih disosialisasikan. Sebab, pengunjung yang datang hanya sedikit.
"Konsepnya sudah bagus. Sosialisasinya saja yang kurang. Harusnya pengunjungnya bisa ribuan," katanya.
Dia juga mengimbau agar sudin bekerja sama dengan mal-mal yang ada di Jakarta Timur. "Kerjasamanya ditingkatkan, agar tidak tertinggal dengan daerah lain," pungkasnya.
Antara lain, kemeja koko, kebaya encim, selendang mayang, batik Betawi, kerak telor dan toge goreng, serta masih ada yang lainnya.
Kepala Suku Dinas (Sudin) Pariwista Jakarta Timur Deddy Soetardi mengatakan, kebudayaan Betawi mulai terpinggirkan. Sebab, banyak masyarakat asli Betawi pindah ke daerah.
"Padahal, penduduk asli Jakarta merupakan masyarakat Betawi. Melihat kondisi itu, (kami) melakukan berbagai kegiatan untuk menghidupkan kembali kebudayaan Betawi," kata Deddy kepada wartawan, Sabtu (13/12/2014).
Pantauan Sindonews, tampak 15 pengusaha dan pengrajin di Jakarta Timur. Selain berdagang, mereka juga ditugasi untuk mengenalkan kekayaan kebudayaan Betawi.
Deddy berharap, kegiatan bertajuk gebyar pariwisata ini dapat melestarikan kebudayaan Betawi.
"Untuk itu, kami mengajak para pelaku kebudayaan Betawi mengisi acara ini," ujarnya.
Mulai dari barongsai, gambang kromong, rampak bedug, sisingaan, kuda lumping, serta reog Ponorogo. Untuk lebih memeriahkan acara itu.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto mengatakan, harusnya kegiatan itu lebih disosialisasikan. Sebab, pengunjung yang datang hanya sedikit.
"Konsepnya sudah bagus. Sosialisasinya saja yang kurang. Harusnya pengunjungnya bisa ribuan," katanya.
Dia juga mengimbau agar sudin bekerja sama dengan mal-mal yang ada di Jakarta Timur. "Kerjasamanya ditingkatkan, agar tidak tertinggal dengan daerah lain," pungkasnya.
(mhd)