Minimalisir Banjir, Bekasi Buat Ribuan Lubang Biopori
A
A
A
BEKASI - Untuk meminimalisir banjir, BPLH Kabupaten Bekasi akan membuat ribuan lubang resapan biopori pada tahun 2015 mendatang.
Kabid Rehabilitasi Lingkungan Hidup BPLH Kabupaten Bekasi, Junaefi mengatakan, pembuatan lubang biopori itu menghadapai musim penghujan dan bencana banjir mendatang. Untuk itu solusinya menekan banjir diwilayahnya dengan program untuk membuat sumur resapan dan lubang biopori.
”2.500 lubang bipori akan dibuat tahun mendatang, dan pembuatan lubang biopori di Kabupaten kali pertama,” katanya.
Menurutnya, anggaran untuk pembuatan lubang biopori itu anggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi 2015 sebesar Rp120 juta.
Rencananya, kata dia, lubang biopori ini akan dibangun di setiap sekolah dan beberapa titik banjir yang tersebar di 23 Kecamatan.
Saat ini, BPLH masih melakukan sosialisasi persiapan pembuatan lubang biopori tersebut kepada setiap kantor Kecamatan maupun Desa setempat.
Selain itu, kata dia, BPLH bekerjasama dengan Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (DBMPSDA) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengkaji pembuatan sumur resapan di beberapa titik banjir.
Kasi Pemulihan Kualitas Lingkungan BPLH Kabupetn Bekasi, Rita Rahmayati menambahkan, pembuatan sumur resapan dan lubang biopori merupakan solusi yang efektif untuk menghadapi banjir dibandingkan menanam pohon.
Menurutnya, idealnya sumur resapan berukuran 1,2 m x 1,2 m dengan dalam dua meter. Dan sedikitnya dibutuhkan ribuan sumur resapan dan lubang biopori supaya air bisa tertampung dan tidak membanjiri kewilayah pemukiman warga.
Kabid Rehabilitasi Lingkungan Hidup BPLH Kabupaten Bekasi, Junaefi mengatakan, pembuatan lubang biopori itu menghadapai musim penghujan dan bencana banjir mendatang. Untuk itu solusinya menekan banjir diwilayahnya dengan program untuk membuat sumur resapan dan lubang biopori.
”2.500 lubang bipori akan dibuat tahun mendatang, dan pembuatan lubang biopori di Kabupaten kali pertama,” katanya.
Menurutnya, anggaran untuk pembuatan lubang biopori itu anggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi 2015 sebesar Rp120 juta.
Rencananya, kata dia, lubang biopori ini akan dibangun di setiap sekolah dan beberapa titik banjir yang tersebar di 23 Kecamatan.
Saat ini, BPLH masih melakukan sosialisasi persiapan pembuatan lubang biopori tersebut kepada setiap kantor Kecamatan maupun Desa setempat.
Selain itu, kata dia, BPLH bekerjasama dengan Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (DBMPSDA) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengkaji pembuatan sumur resapan di beberapa titik banjir.
Kasi Pemulihan Kualitas Lingkungan BPLH Kabupetn Bekasi, Rita Rahmayati menambahkan, pembuatan sumur resapan dan lubang biopori merupakan solusi yang efektif untuk menghadapi banjir dibandingkan menanam pohon.
Menurutnya, idealnya sumur resapan berukuran 1,2 m x 1,2 m dengan dalam dua meter. Dan sedikitnya dibutuhkan ribuan sumur resapan dan lubang biopori supaya air bisa tertampung dan tidak membanjiri kewilayah pemukiman warga.
(ysw)