Didiskriminasi, Pasien BPJS di Depok Protes
A
A
A
DEPOK - Masyarakat Depok masih mengeluhkan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di wilayahnya. Pasalnya, beberapa rumah sakit di Depok masih mendiskriminasi pasien BPJS Kesehatan.
Perlakukan diskriminasi itu membuat pasien geram, hingga akhirnya mereka menggelar aksi protes di pertigaan Ramanda Jalan Margonda, Kecamatan Pancoran Mas. Aksi dilanjutkan ke depan kantor BPJS di komplek Saladin, Margonda, Pancoran Mas dan kantor wali kota.
Santi, warga RW014 Kelurahan Beji, Kecamatan Beji mengatakan, sebagai pasien BPJS, dirinya merasa kurang mendapatkan pelayanan dari salah satu rumah sakit di wilayah Beji.
"Saat berobat dengan menggunakan kartu BPJS, kami masih disuruh bayar. Katanya untuk membeli obat oleh pihak rumah sakit padahal sudah memiliki kartu BPJS," katanya di Depok, Selasa (25/11/2014).
Selain itu, pasien BPJS yang harus rawat inap dirawat di ruang perawatan yang berbeda dengan pasien umum. Mereka dirawat di gedung lama sementara pasien umum dilayani di ruang baru.
"Jadi memang kami seperti didiskriminasi," keluhnya.
Perlakukan diskriminasi itu membuat pasien geram, hingga akhirnya mereka menggelar aksi protes di pertigaan Ramanda Jalan Margonda, Kecamatan Pancoran Mas. Aksi dilanjutkan ke depan kantor BPJS di komplek Saladin, Margonda, Pancoran Mas dan kantor wali kota.
Santi, warga RW014 Kelurahan Beji, Kecamatan Beji mengatakan, sebagai pasien BPJS, dirinya merasa kurang mendapatkan pelayanan dari salah satu rumah sakit di wilayah Beji.
"Saat berobat dengan menggunakan kartu BPJS, kami masih disuruh bayar. Katanya untuk membeli obat oleh pihak rumah sakit padahal sudah memiliki kartu BPJS," katanya di Depok, Selasa (25/11/2014).
Selain itu, pasien BPJS yang harus rawat inap dirawat di ruang perawatan yang berbeda dengan pasien umum. Mereka dirawat di gedung lama sementara pasien umum dilayani di ruang baru.
"Jadi memang kami seperti didiskriminasi," keluhnya.
(mhd)