Masih Terendam Air, Warga Ogah Dipindah ke TPU Kapuk Teko

Senin, 10 November 2014 - 06:40 WIB
Masih Terendam Air,...
Masih Terendam Air, Warga Ogah Dipindah ke TPU Kapuk Teko
A A A
JAKARTA - Warga Kampung Apung enggan dipindahkan ke area TPU Kapuk Teko sebelum air yang ada di RT10/01, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat kering.

Ketua RT 10, Rudi Suwandi (44) mengatakan, Pemkot Jakarta Barat meminta warga Kampung Apung memindahkan tempat pemukimannya di TPU Kapuk Teko.

Namun, warga Kampung Apung enggan pindah selama Pemkot Jakarta Barat belum melakukan antisipasi air yang membanjiri kawasan kampung tersebut secara total.

"Kami diminta untuk pindah ke area makam karena perkampungan kami katanya akan terkena proyek pembuatan jalan. Tapi, selama pemkot belum menguras airnya dan mengurug lahan makam hingga sejajar dengan jalanan. Kami belum ingin memutuskan untuk pindah," ujarnya saat ditemui Sindonews di kediamannya, Minggu 9 November 2014.

Selama ini, kata Rudi, warga melakukan penutupan tanah yang tergenang oleh air menggunakan uang pribadinya.

"Sedang untuk pembuatan jalan, uangnya di dapat dari hasil patungan warga. Kadang, diberikan bantuan oleh LSM yang merasa prihatin dengan keadaan kampung. Kalau pemerintah, itu terkesan masa bodo dengan nasib masyarakatnya," ujarnya.

Padahal, keluh Rudi, setiap tahun, warga yang tinggal di Kampung Apung selalu membayar pajak.

"Tiap tahun kita bayar pajak padahal. Nominalnya sendiri disesuaikan dengan luas tanah yang dimiliki warga. Warga sendiri, umumnya kelibet utang sama perusahaan tempatnya bekerja atau sama bank keliling. Itu dilakukan untuk membangun rumah-rumahnya yang semakin terendam," jelasnya.

Rudi menambahkan, meskipun kampungnya itu terkena pembangun jalan nanti dan diminta pindah ke area TPU Kapuk Teko. Hal penting yang harus dikerjakan Ppemkot Jakarta Barat harus segera membenahi lahan TPU yang kini terendam air.

"Kalaupun kena planing nantinya, kita maunya urug dahulu air ini. Kami sendiri khawatir dengan keselamatan anggota keluarga kami sendiri. Kalo anak kecil saja bisa jatuh dan tenggelam. Soal pindahnya, kita musyawarahin lagi. Ini tanah milik, bukan tanah garapan. Yang penting di urug dahulu," ujarnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0931 seconds (0.1#10.140)