Dishub Berharap Integrasi Angkutan Umum Dipercepat

Senin, 27 Oktober 2014 - 21:17 WIB
Dishub Berharap Integrasi Angkutan Umum Dipercepat
Dishub Berharap Integrasi Angkutan Umum Dipercepat
A A A
JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar berharap kepada Menhub Jonan Ignatius untuk mempercepat integrasi angkutan umum di Jabodetabek.

M Akbar menuturkan, saat ini persoalan penataan transportasi publik di Jakarta terkait dengan daerah penyangga. Perlu mengintegrasikan moda angkutan umum beroperasi dari daerah penyangga ke Ibu Kota dengan satu manajemen.

Harapan itu mengingatkan sumbangan perjalanan dari daerah penyangga ke Ibu Kota cukup tinggi. Hal itu menjadi salah satu pemicu kemacetan lalu lintas semakin sulit terurai.

"Mestinya (angkutan umum) dikelola dalam satu manajemen. Mudah-mudahan ada aturan khusus untuk angkutan di Jabodetabek," ungkap Akbar, Senin (27/10/2014).

Berdasarkan studi Jabodetabek Public Transportation Policy Implementation Strategy (JAPTRAPIS), pada 2012 jumlah perjalanan di Jabodetabek mencapai sekitar 53,05 juta perjalanan/hari dan untuk Jakarta mencapai sekitar 25,7 juta perjalanan/hari.

Kemampuan angkutan massal belum mampu mengakomodir kebutuhan perjalanan Jabodetabek. Akhirnya ada masyarakat terpaksa memakai kendaraan pribadi.

Persoalan lainnya, pengelolaan angkutan umum dioperasikan di masing-masing daerah. Bentuk operasionalnya seolah-olah seperti angkutan antar kota antar provinsi (AKAP). Hal itu menyulitkan pengelolaannya.

Akbar berharap kesuksesan Ignatius mengelola PT KAI dapat ditularkan ke moda angkutan umum lainnya, seperti angkutan kota jenis bus, yang selama ini kualitasnya masih buruk. Diharapkan dapat membuat kebijakan yang lebih maju untuk mengatur moda angkutan publik itu.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, dengan terpilihnya Ignatius Jonan bisa membuat bekerja sama yang baik antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemerintah pusat untuk untuk menyelesaikan kemacetan lalu lintas di Jakarta. Penggunaan angkutan massal menjadi tulang punggung penopang perjalanan masyarakat.

Kini, katanya, DKI Jakarta tengah membangun angkutan massal berupa Mass Rapid Transit (MRT), meningkatkan kapasitas bus rapid transit (BRT) dengan menambah armada bus Transjakarta, membeli bus tingkat untuk jalur jalan elektronik berbayar (ERP).

"Sesuai yang saya harapkan. Bisa kerja sama. Harusnya kenceng ya. Target beliau kan mau bangun banyak jalur kereta api," ungkap Basuki.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5561 seconds (0.1#10.140)