Bima Arya: Kejam Sebut Bogor Kota Termacet

Kamis, 23 Oktober 2014 - 21:36 WIB
Bima Arya: Kejam Sebut...
Bima Arya: Kejam Sebut Bogor Kota Termacet
A A A
BOGOR - Pemkot Bogor meminta klarifikasi kepada Puslitbang Darat dan Perkeretaapian Kemenhub terkait Kota Bogor masuk dalam urutan dua kota termacet di Indonesia.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, media dalam menganalisa data tersebut sangat tidak rasional.

"Media makhluk yang sangat kejam. Jadi seolah-olah Kota Bogor sebagai kota termacet se-Indonesia," ketusnya, Kamis (23/10/2014).

Bima mengaku, sudah mendapat pernyataan resmi dari Kemenhub, bahwa tidak ada pemeringkatan kota termacet.

Yang benar adalah saat diskusi itu Kemenhub sedang mensosialisasikan penerapan Electronic Road Pricing (ERP) di kota-kota seluruh Indonesia.

Bima menjelaskan, dari sosialisasi tersebut sempat dipaparkan melalui slide, bahwa ada beberapa kota yang memungkinkan diterapkan ERP dengan parameter Volume Capacity (VC) ratio dan laju kendaraan.

"Nah kota Bogor di urutan kedua, bukan pertama jika dilihat dari laju kendaraan 15,3 kilometer per jam (km/jam) dan VC ratio 0,86. Urutan pertama DKI Jakarta dengan laju kendaraan 10-20 Km/jam dan VC ratio 0,85," jelasnya usai menerima kunjungan rombongan tim dari Koran SINDO di ruang kerjanya.

Meski demikian, Bima mengakui, tren selama 10 tahun terakhir, laju kendaraan di Kota Bogor cukup mengkhawatirkan.

"Yang jelas kita akan menyelesaikan permasalahan kemacetan ini sebagai prioritas, dengan melakukan pembenahan-pembenahan transportasi, pedagang kaki lima dan tata ruang," ujarnya.

Menurut Bima, data indikator kemacetan merupakan salah satu persoalan utama kota-kota besar.

Hal itu dibuat berdasarkan ukuran volume kendaraan berbanding dengan kapasitas jalan atau disebut volume capacity ratio.
Mengambil contoh Bogor yang VC ratio 0,86 berarti kapasitas 10 terisi 8-9. Angka itu nyaris mendekati VC ratio 1 yang berarti macet total atau kendaraan tidak bergerak.

Beberapa hari lalu Puslitbang Darat dan Perkeretaapian Kemenhub mengeluarkan hasil penelitian rasio laju kendaraan di 11 kota. Berikut daftarnya:

1. DKI Jakarta (10-20 km/jam) VC Ratio 0,85
2. Bogor (15,32 km/jam) VC ratio 0,86
3. Tangerang (22 km/jam) VC Ratio 0,82
4. Bekasi (21,86 km/m) VC Ratio 0,83
5. Depok (21,4 km/jam) VC ratio 0,83
6. Surabaya (21 km/jam) VC ratio 0,83
7. Bandung (14,3 km/jam) VC ratio 0,85
8. Medan (23,4 km/jam) VC ratio 0,76
9. Palembang (28,54 km/jam) VC ratio 0,61
10. Semarang (27 km/jam) VC Ratio 0,72
11. Makassar (24,06 km/jam) VC Ratio 0,73.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1015 seconds (0.1#10.140)