Ahok Yakin Pengesahan RAPBD 2015 Kembali Molor
A
A
A
JAKARTA - Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memperkirakan pengesahan RAPBD DKI 2015 kembali molor.
"Perangkat DPRD kan kemarin belum siap. Bisa-bisa APBD terhambat dan terlambat sebu‎lan lagi ini gara-gara (DPRD harus membentuk kelengkapan) lagi," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (13/10/2014).
Hal yang sama diutarakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah telah merundingkan KUAPPAS bersama DPRD DKI.
Besarannya mencapai Rp76,98 triliun. Hal ini meningkat Rp4,08 triliun dari APBD Perubahan 2014 sebesar Rp72,9 triliun.
"Sejak bulan Juni, anggarannya sudah kami sampaikan ke dewan. Namun, karena adanya pergantian anggota dewan, jadi telat. Pertengahan bulan ini harus dibahas kembali dan Januari tahun depan targetnya sudah diketok palu (pengesahan APBD)," kata Saefullah.
Dalam APBD 2015, Saefullah mengatakan ada tiga program unggulan yang menjadi prioritas yakni transportasi, penanganan banjir serta pendidikan.
Untuk transportasi DKI mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp8,6 triliun untuk pengadaan bus sedang dan transjakarta, pembebasan lahan di Fatmawati untuk proyek mass rapid transit (MRT), pembebasan lahan untuk enam ruas tol dalam kota senilai Rp3 triliun.
Kemudian untuk normalisasi waduk dan kali sebagai program penanggulangan banjir, DKI bakal mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 triliun.
Dalam bidang pendidikan, DKI bakal mengalokasikan anggaran Rp 5,7 triliun untuk Biaya Operasional Pendidikan (BOP), Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan pembangunan infrastruktur sekolah.
"Perangkat DPRD kan kemarin belum siap. Bisa-bisa APBD terhambat dan terlambat sebu‎lan lagi ini gara-gara (DPRD harus membentuk kelengkapan) lagi," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (13/10/2014).
Hal yang sama diutarakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah telah merundingkan KUAPPAS bersama DPRD DKI.
Besarannya mencapai Rp76,98 triliun. Hal ini meningkat Rp4,08 triliun dari APBD Perubahan 2014 sebesar Rp72,9 triliun.
"Sejak bulan Juni, anggarannya sudah kami sampaikan ke dewan. Namun, karena adanya pergantian anggota dewan, jadi telat. Pertengahan bulan ini harus dibahas kembali dan Januari tahun depan targetnya sudah diketok palu (pengesahan APBD)," kata Saefullah.
Dalam APBD 2015, Saefullah mengatakan ada tiga program unggulan yang menjadi prioritas yakni transportasi, penanganan banjir serta pendidikan.
Untuk transportasi DKI mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp8,6 triliun untuk pengadaan bus sedang dan transjakarta, pembebasan lahan di Fatmawati untuk proyek mass rapid transit (MRT), pembebasan lahan untuk enam ruas tol dalam kota senilai Rp3 triliun.
Kemudian untuk normalisasi waduk dan kali sebagai program penanggulangan banjir, DKI bakal mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 triliun.
Dalam bidang pendidikan, DKI bakal mengalokasikan anggaran Rp 5,7 triliun untuk Biaya Operasional Pendidikan (BOP), Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan pembangunan infrastruktur sekolah.
(ysw)