Penjelasan Dokter Soal Luka Parah Siswa SMPN 163
A
A
A
JAKARTA - Putra Perdana Dermawan (12), tewas terjatuh dari lantai 4 SMPN 163 dengan kepala terlebih dahulu jatuh di tanah. Hal itu diketahui setelah memeriksa jenazah korban di RS Siaga.
"Pendarahan terjadi di telinga dan di hidungnya," kata dokter umum UGD RS Siaga Joko Santoso saat ditemui Sindonews di RS Siaga, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jaksel, Jumat (10/10/2014).
Selain pendarahan yang terjadi di bagian kepala, kata Joko, tidak ada luka yang berarti yang ditemukan pihaknya saat pemeriksaan itu.
"Anggota tubuh yang lain tidak terdapat luka yang serius. Di tangan saja, ada luka ringan, lecet-lecet. Kami sendiri belum memeriksa secara pasti, apakah bagian dalamnya itu hancur ataukah tidak. Sebab, harus dilakukan autopsi," katanya.
Sesaat korban tiba di RS pada pukul 10.30 WIB, kata Joko, pihaknya langsung menangani. Bahkan dia dibantu doktor lain.
"Ada dua tim dokter yang tangani. Saya dengan Dokter Peggy Febrio," ungkapnya.
Namun, saat melakukan tindakan penyelamatan pada Putra, napas siswa SMPN 163 Jakarta itu sudah putus-putus. Akhirnya Putra meninggal siang tadi.
"Siswa tersebut meninggal pada pukul 11.45. Kami lalu mengabarkan hal ini pada keluarganya," ujarnya.
"Pendarahan terjadi di telinga dan di hidungnya," kata dokter umum UGD RS Siaga Joko Santoso saat ditemui Sindonews di RS Siaga, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jaksel, Jumat (10/10/2014).
Selain pendarahan yang terjadi di bagian kepala, kata Joko, tidak ada luka yang berarti yang ditemukan pihaknya saat pemeriksaan itu.
"Anggota tubuh yang lain tidak terdapat luka yang serius. Di tangan saja, ada luka ringan, lecet-lecet. Kami sendiri belum memeriksa secara pasti, apakah bagian dalamnya itu hancur ataukah tidak. Sebab, harus dilakukan autopsi," katanya.
Sesaat korban tiba di RS pada pukul 10.30 WIB, kata Joko, pihaknya langsung menangani. Bahkan dia dibantu doktor lain.
"Ada dua tim dokter yang tangani. Saya dengan Dokter Peggy Febrio," ungkapnya.
Namun, saat melakukan tindakan penyelamatan pada Putra, napas siswa SMPN 163 Jakarta itu sudah putus-putus. Akhirnya Putra meninggal siang tadi.
"Siswa tersebut meninggal pada pukul 11.45. Kami lalu mengabarkan hal ini pada keluarganya," ujarnya.
(mhd)