Ini Kata Rekan Bisnis Sulaiman Tanudjaja
A
A
A
JAKARTA - Tidak hanya karyawan dan teman yang memiliki cerita tersendiri saat bersama Sulaiman Tanudjaja (46). Pria yang tewas dari Lantai 56 Menara BCA, merupakan bos perusahaan di bidang percetakan.
Surya Wardhana, rekan bisnis yang juga salah satu klien untuk perusahaan label barcode milik Sulaiman. Surya mengaku, sempat menelepon Sulaiman sebelum dikabarkan tewas di Menara BCA.
"Saya sempat telepon almarhum (Sulaiman Tanudjaja) aktif (handphonenya), tapi enggak diangkat. Harusnya setahu saya dia (Sulaiman) itu sekarang jadwalnya rapat (meeting perusahaan) di kantornya yang satu lagi di Cengkareng," tutur Surya kepada wartawan di depan RSCM Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Kenang Surya, Sulaiman adalah pebisnis yang dikenal sangat low profile (rendah hati) dan sangat baik sesama rekan bisnis. Meski dirinya baru mengenal Sulaiman setahun dalam kerja sama untuk membeli label barcode kepada almarhum.
"Memang dia punya dua perusahaan, perusahaan distributor printer dan perusahaan label barcode. Saya kenal memang baru setahun, tapi saya intens ketemunya. Setahun itu saya beli sama dia (label barcode) banyak sekali, omzet dari pembelian ini bisa sampai USD10.000 dollar," terangnya.
Mengenai adanya masalah yang sedang dialami Sulaiman, Surya tidak tahu menahu.
Dirinya mengaku, kaget dan tidak percaya dengan peristiwa yang menimpa Sulaiman. Bahkan sebelumnya dia acuh dan menganggap bukan Sulaiman yang menjadi korban di Menara BCA.
"Saya pertama baca dari media online saya lihat Sulaiman Tanudjaja, tapi saya acuh. Kemudian Magrib saya baca lagi dan ada pengusaha barcode, saya bilang sudah positif (Sulaiman Tanudjaja) nih. Terus saya telpon anak buah almarhum nanya benar atau enggak terus gimana kondisinya, katanya sudah bubar (tewas)," tutupnya.
Surya Wardhana, rekan bisnis yang juga salah satu klien untuk perusahaan label barcode milik Sulaiman. Surya mengaku, sempat menelepon Sulaiman sebelum dikabarkan tewas di Menara BCA.
"Saya sempat telepon almarhum (Sulaiman Tanudjaja) aktif (handphonenya), tapi enggak diangkat. Harusnya setahu saya dia (Sulaiman) itu sekarang jadwalnya rapat (meeting perusahaan) di kantornya yang satu lagi di Cengkareng," tutur Surya kepada wartawan di depan RSCM Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Kenang Surya, Sulaiman adalah pebisnis yang dikenal sangat low profile (rendah hati) dan sangat baik sesama rekan bisnis. Meski dirinya baru mengenal Sulaiman setahun dalam kerja sama untuk membeli label barcode kepada almarhum.
"Memang dia punya dua perusahaan, perusahaan distributor printer dan perusahaan label barcode. Saya kenal memang baru setahun, tapi saya intens ketemunya. Setahun itu saya beli sama dia (label barcode) banyak sekali, omzet dari pembelian ini bisa sampai USD10.000 dollar," terangnya.
Mengenai adanya masalah yang sedang dialami Sulaiman, Surya tidak tahu menahu.
Dirinya mengaku, kaget dan tidak percaya dengan peristiwa yang menimpa Sulaiman. Bahkan sebelumnya dia acuh dan menganggap bukan Sulaiman yang menjadi korban di Menara BCA.
"Saya pertama baca dari media online saya lihat Sulaiman Tanudjaja, tapi saya acuh. Kemudian Magrib saya baca lagi dan ada pengusaha barcode, saya bilang sudah positif (Sulaiman Tanudjaja) nih. Terus saya telpon anak buah almarhum nanya benar atau enggak terus gimana kondisinya, katanya sudah bubar (tewas)," tutupnya.
(mhd)