Perampok Ini Pernah Satroni Rumah Kerabat Ani Yudhoyono
A
A
A
JAKARTA - Dua perampok ditembak mati saat berusaha kabur diketahui pernah satroni rumah kerabat Ani Yudhoyono.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah membekuk empat dari tujuh pelaku, tiga diantaranya masih buron.
Alfian dan Chandra ditembak pada saat pengembangan mencari tiga orang yang masih buron itu.
"Tersangka Alfian sempat mencoba merebut senjata petugas. Karena petugas merasa terancam, akhirnya petugas yang lain mengambil tindakan tegas dengan ditembak," tegasnya kepada wartawan, Jumat (3/10/2014).
Herry menambahkan, Alfian merupakan penjahat kambuhan sejak tahun 1990 dan sudah bolak-balik masuk penjara. Keduanya sudah melakukan kejahatan di 19 TKP.
Komplotan itu, pernah melakukan tindak kejahatan pencurian dengan kekerasan di daerah Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Sunter, Jakarta Utara dan Pejaten, Jakarta Selatan pada bulan Juli 2014.
Bulan Agustus 2014 lalu melakukan pencurian dengan kekerasan di sebuah rumah di Kemang, Jakarta Selatan dan Pondok Indah, Jakarta Selatan. September 2014, melakukan pencurian dengan kekerasan di Rawamangun dan Kelapa Gading.
"Salah satu aksi kejahatannya dilakukan terhadap rumah kerabat ibu Ani (Yudhoyono)," tukasnya.
Herry menegaskan, pihaknya akan tetap mengambil tindakan tegas dan terukur kepada para pelaku kejahatan yang membahayakan petugas.
"Kami tindak sesuai dengan aturan yang ada, kedua pelaku juga terbilang kejam. Mereka tidak segan-segan melukai korbannya dalam beraksi," tegasnya.
Bahkan, pelaku juga tidak segan membunuh korbannya jika melakukan perlawanan. Modus yang biasa dilakukan komplotan Alfian adalah dengan memotong gembok dan pura-pura bertamu.
"Mereka memang spesialis rumah dan brankas, walaupun sudah berkali-kali ditangkap dan ditahan Alfian otak perampokan ini tidak pernah jera, begitu juga dengan Chandra," tuturnya.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah membekuk empat dari tujuh pelaku, tiga diantaranya masih buron.
Alfian dan Chandra ditembak pada saat pengembangan mencari tiga orang yang masih buron itu.
"Tersangka Alfian sempat mencoba merebut senjata petugas. Karena petugas merasa terancam, akhirnya petugas yang lain mengambil tindakan tegas dengan ditembak," tegasnya kepada wartawan, Jumat (3/10/2014).
Herry menambahkan, Alfian merupakan penjahat kambuhan sejak tahun 1990 dan sudah bolak-balik masuk penjara. Keduanya sudah melakukan kejahatan di 19 TKP.
Komplotan itu, pernah melakukan tindak kejahatan pencurian dengan kekerasan di daerah Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Sunter, Jakarta Utara dan Pejaten, Jakarta Selatan pada bulan Juli 2014.
Bulan Agustus 2014 lalu melakukan pencurian dengan kekerasan di sebuah rumah di Kemang, Jakarta Selatan dan Pondok Indah, Jakarta Selatan. September 2014, melakukan pencurian dengan kekerasan di Rawamangun dan Kelapa Gading.
"Salah satu aksi kejahatannya dilakukan terhadap rumah kerabat ibu Ani (Yudhoyono)," tukasnya.
Herry menegaskan, pihaknya akan tetap mengambil tindakan tegas dan terukur kepada para pelaku kejahatan yang membahayakan petugas.
"Kami tindak sesuai dengan aturan yang ada, kedua pelaku juga terbilang kejam. Mereka tidak segan-segan melukai korbannya dalam beraksi," tegasnya.
Bahkan, pelaku juga tidak segan membunuh korbannya jika melakukan perlawanan. Modus yang biasa dilakukan komplotan Alfian adalah dengan memotong gembok dan pura-pura bertamu.
"Mereka memang spesialis rumah dan brankas, walaupun sudah berkali-kali ditangkap dan ditahan Alfian otak perampokan ini tidak pernah jera, begitu juga dengan Chandra," tuturnya.
(ysw)