Kadisdik Nilai 13 Siswa SMAN 70 Pantas Dikeluarkan
A
A
A
JAKARTA - Kadisdik DKI Jakarta Lasro Marbun menilai, pemecatan 13 siswa SMAN 70 Bulungan, Jaksel sudah melalui proses yang panjang.
Lasro menilai apa yang telah dirembukan bersama dengan para guru dan mendapatkan hasil tersebut adalah hal yang telah dipikirkan secara matang.
"Kalau kita itu menilai harus adil, artinya kita harus melihat, mendalami, memahami, mendeskripsikan apa yang terjadi terhadap korban," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Senin 22 September 2014 malam.
Mengenai tahapan sampai disimpulkan harus mengembalikan 13 anak murid tersebut kepada orang tua, menurut Lasro adalah tahapan yang sangat panjang dan menurutnya hal ini sudah dilakukan secara independen dengan melihat dua sisi tersebut.
"Saya yakin betul yang namanya pengajar atau guru itu tidak sembarangan dan gegabah mengambil keputusan," jelasnya.
Sementara itu, Lasro juga menambahkan tidak serta merta jika sudah dikembalikan kepada orang tua atau drop out kemudian siswa diberikan begitu saja oleh pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
"Kami sudah menyalurkan untuk pindah sekolah untuk melanjutkan studinya. Jadi kami tidak asal tinggal namun ada solusi yang terbaik," pungkasnya.
Lasro menilai apa yang telah dirembukan bersama dengan para guru dan mendapatkan hasil tersebut adalah hal yang telah dipikirkan secara matang.
"Kalau kita itu menilai harus adil, artinya kita harus melihat, mendalami, memahami, mendeskripsikan apa yang terjadi terhadap korban," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Senin 22 September 2014 malam.
Mengenai tahapan sampai disimpulkan harus mengembalikan 13 anak murid tersebut kepada orang tua, menurut Lasro adalah tahapan yang sangat panjang dan menurutnya hal ini sudah dilakukan secara independen dengan melihat dua sisi tersebut.
"Saya yakin betul yang namanya pengajar atau guru itu tidak sembarangan dan gegabah mengambil keputusan," jelasnya.
Sementara itu, Lasro juga menambahkan tidak serta merta jika sudah dikembalikan kepada orang tua atau drop out kemudian siswa diberikan begitu saja oleh pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
"Kami sudah menyalurkan untuk pindah sekolah untuk melanjutkan studinya. Jadi kami tidak asal tinggal namun ada solusi yang terbaik," pungkasnya.
(ysw)