Pencuri di Dalam Bus AKAP Sudah Beraksi 20 Kali

Minggu, 07 September 2014 - 21:00 WIB
Pencuri di Dalam Bus AKAP Sudah Beraksi 20 Kali
Pencuri di Dalam Bus AKAP Sudah Beraksi 20 Kali
A A A
JAKARTA - Komplotan pencuri di dalam bus AKAP eksekutif sudah beraksi lebih dari 20 kali sejak lima tahun terakhir.

Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto menerangkan, hasil pemeriksaan tiga pelaku ini mengaku sudah lebih dari 20 kali sejak lima tahun terkahir. P

elaku juga langsung mengirimkan barang curiannya ke penadah bernama AJJ alias J dengan menggunakan kiriman paket kilat.

Hasilnya pun dibagi-bagi setelah dipotong biaya operasional untuk makan, ongkos bus, dan rental mobil.

Dalam setiap aksinya, komplotan ini bisa membawa sepuluh tas dalam sehari. Tas-tas tersebut juga berisi kamera digital, ponsel, laptop, dan lainnya dalam sehari beraksi.

Dari tiga tersangka, petugas menyita barang bukti berupa dua tas ransel, laptop dan modem serta tiga ponsel.

"Mereka tidak hanya mengambil barang dari satu orang, tapi beberapa orang di dalam bus. Dalam sehari beraksi, mereka bisa mendapat sampai 10 barang," tegasnya.

Dalam beraksi, biasanya pelaku memantau dulu suasana dan melihat para calon korbannya. Dalam satu bus, bisa ada lima sampai tujuh orang yang tasnya dicuri pelaku.

"Mereka mengincar korban yang lelap tertidur, biasanya sudah masuk kawasan Pemalang itu, mereka lihat yang tasnya dibekap, biasanya ada barang berharganya, pelaku kadang mengembalikan tas setelah menguras isinya. Analisis kita, ini sudah ada jaringannya meski ini kejahatan konvensional,” tuturnya.

Asumsi adanya jaringan karena untuk membeli tiket saja, mereka butuh uang ratusan ribu, kemudian juga menyewa mobil untuk kabur, menghabiskan ratusan ribu rupiah.

Salah satu pelaku CS mengakui, dalam setiap aksinya dia selalu yang menjadi eksekutornya.

Menurutnya, dia melakukan hal tersebut dengan cara melihat korban yang biasa menaruh tasnya di atas atau di bawah bangku.

"Jadi waktu tertidur kita langsung ambil, kalau ketahuan ya kita bilang salah ambil," katanya.

Menurutnya, dalam setiap aksinya dia mengaku bisa meraup uang Rp10 juta. Karena, bus yang diincar juga bus-bus eksekutif. Selain itu, penumpang juga sudah diintai sejak sebelum mereka naik bus.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7042 seconds (0.1#10.140)