DKI Dipasok Air Baku dari Waduk Jatiluhur
A
A
A
JAKARTA - Untuk memenuhi kebutuhan air baku di Jakarta, DKI akan mendapat pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur, Jawa Barat sebanyak 5.000 liter perdetik.
Penambahan itu didapatkan setelah penandatangan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama (PKS) Tentang pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur untuk wilayah Jakarta, Bekasi, dan Karawang tahap I, Kamis (4/9/2014).
Penandatangan itu dihadiri langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Joko Kirmanto, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Menteri PU Joko Kirmanto, mengungkapkan, selama ini kebutuhan air minum untuk masyarakat Jakarta dan Jawa Barat belum mencukupi.
Kekurangan itu karena belum mengoptimalkan sumber air baku yang ada. Untuk itu perlu mengembangkan sumber baku yang seperti waduk Jatiluhur untuk menambah 5 ribu liter per detik lagi.
"Air itu dapat dialirkan ke masyarakat dengan pipanisasi yang ada di masing-masing PDAM," sebut Joko Kirmanto usai penandatangan PKS di Balai Kota DKI.
Penambahan itu didapatkan setelah penandatangan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama (PKS) Tentang pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur untuk wilayah Jakarta, Bekasi, dan Karawang tahap I, Kamis (4/9/2014).
Penandatangan itu dihadiri langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Joko Kirmanto, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Menteri PU Joko Kirmanto, mengungkapkan, selama ini kebutuhan air minum untuk masyarakat Jakarta dan Jawa Barat belum mencukupi.
Kekurangan itu karena belum mengoptimalkan sumber air baku yang ada. Untuk itu perlu mengembangkan sumber baku yang seperti waduk Jatiluhur untuk menambah 5 ribu liter per detik lagi.
"Air itu dapat dialirkan ke masyarakat dengan pipanisasi yang ada di masing-masing PDAM," sebut Joko Kirmanto usai penandatangan PKS di Balai Kota DKI.
(ysw)