Kebakaran jadi Perlombaan di Tambora
A
A
A
JAKARTA - Untuk menyiapkan kesigapan warga Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, dilombakan bagaimana cara memadamkan dan menghadapi kobaran api.
Lomba tersebut dilakukan pada Minggu (31/8/2014) pagi di Jembatan Besi, Tambora, tepi Kanal Banjir Barat.
Ribuan warga Tambora tadi pagi berhamburan menuju tepi Kanal Banjir Barat. Asap hitam yang muncul dari jembatan Besi tersebut seolah menjadi titik panggilan mereka berkumpul.
“Kami mau memadamkan api,” kata Evi Damayanti, 39, Rt 05/08, kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat sambil berlari menuju Jembatan Besi.
Evi dan ribuan warga lainnya menggunakan seragam berkelir orange bertuliskan Satuan Petugas Pemadam Kebakaran.
Sesampainya di Jembatan Besi, mereka berlomba-lomba untuk memadamkan api dengan menggunakan karung basah dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Padahal di sekelilingnya terdapat dua unit mobil pemadam kebakaran. Arus lalu lintas sekitar pun padat lantaran lokasi yang menjadi jalan alternatif dari Tambora ke Roxy, Jakarta Pusat ditutup.
“Ini bukan kebakaran, kami disini sedang berlomba untuk memadamkan api,” ungkap Ibu dua anak itu.
Rupanya di Jembatan Besi itu menjadi lokasi perlombaan ketangkasan, kecepatan, keberanian dan keterampilan memadakan api seperti yang sudah dilatih oleh Djarum Foundation terhadap 1.950 warga Tambora.
“Hingga semester satu tahun ini, 1.950 warga dar 19 Rw telah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan pencegahan kebakaran. Kesiapan mereka harus terus diasah, untuk itu kami adakan lomba ini,” ungkap Budi Dermawan, Program Manager Sumbangsih sosial Djarum Foundation di lokasi.
Sebelum lomba dimulai, sejak satu bulan lalu para warga sudah mulai berlatih. Artinya, selain mengasah keterampilan, tingkat komunikasi dan kekompakan warga semakin baik.
Berdasarkan data kebakaran yang dimiliki oleh Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, sejak adanya pelatihan yang diberikan oleh Djarum kepada warga, pada 2013 lalu terdapat sedikitnya 34 kebakaran yang 24 diantaranya dipadamkan warga. Sementara pada 2014 ini terdapat 23 kebakran, lima diantaranya dipadamkan warga.
Lomba tersebut dilakukan pada Minggu (31/8/2014) pagi di Jembatan Besi, Tambora, tepi Kanal Banjir Barat.
Ribuan warga Tambora tadi pagi berhamburan menuju tepi Kanal Banjir Barat. Asap hitam yang muncul dari jembatan Besi tersebut seolah menjadi titik panggilan mereka berkumpul.
“Kami mau memadamkan api,” kata Evi Damayanti, 39, Rt 05/08, kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat sambil berlari menuju Jembatan Besi.
Evi dan ribuan warga lainnya menggunakan seragam berkelir orange bertuliskan Satuan Petugas Pemadam Kebakaran.
Sesampainya di Jembatan Besi, mereka berlomba-lomba untuk memadamkan api dengan menggunakan karung basah dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Padahal di sekelilingnya terdapat dua unit mobil pemadam kebakaran. Arus lalu lintas sekitar pun padat lantaran lokasi yang menjadi jalan alternatif dari Tambora ke Roxy, Jakarta Pusat ditutup.
“Ini bukan kebakaran, kami disini sedang berlomba untuk memadamkan api,” ungkap Ibu dua anak itu.
Rupanya di Jembatan Besi itu menjadi lokasi perlombaan ketangkasan, kecepatan, keberanian dan keterampilan memadakan api seperti yang sudah dilatih oleh Djarum Foundation terhadap 1.950 warga Tambora.
“Hingga semester satu tahun ini, 1.950 warga dar 19 Rw telah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan pencegahan kebakaran. Kesiapan mereka harus terus diasah, untuk itu kami adakan lomba ini,” ungkap Budi Dermawan, Program Manager Sumbangsih sosial Djarum Foundation di lokasi.
Sebelum lomba dimulai, sejak satu bulan lalu para warga sudah mulai berlatih. Artinya, selain mengasah keterampilan, tingkat komunikasi dan kekompakan warga semakin baik.
Berdasarkan data kebakaran yang dimiliki oleh Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, sejak adanya pelatihan yang diberikan oleh Djarum kepada warga, pada 2013 lalu terdapat sedikitnya 34 kebakaran yang 24 diantaranya dipadamkan warga. Sementara pada 2014 ini terdapat 23 kebakran, lima diantaranya dipadamkan warga.
(ysw)