Firman Mengaku sudah 3 Tahun Masuk ISIS
A
A
A
DEPOK - Warga Kampung Mampangan, Jalan STM Mandiri RT 04 RW 09, Kemiri Muka, Beji, Depok terpaksa mengguruduk rumah Firman lantaran sudah geram dengan Firman yang tidak mau menurunkan bendera ISIS dari pagar rumahnya.
Belakangan diketahui, Firman mengaku kepada warga telah bergabung bersama ISIS sejak tiga tahun lalu.
Ketua RT setempat, Andri Yudispran mengatakan, Firman terpaksa diamankan karena sikap keukehnya membela ISIS. Firman tidak sedikit pun membantah sebagai partisipan ISIS, bahkan sempat mendebat Andri yang memintanya mencopot bendera ISIS.
"Dia mengakui senang karena ISIS membela Islam, dan dia sudah 3 tahun masuk ISIS," kata Andri kepada wartawan di rumahnya, Sabtu (23/8/2014).
Kepada warga yang mendatangi rumahnya pada Kamis 21 Agustus 2014 malam, Firman diminta untuk menurunkan bendera ISIS namun dia menolak. Pria penjual es krim keliling itu beralasan, ISIS sebagai pembela Islam.
Andri pun menjelaskan bahwa ISIS dilarang dan Firman mengaku tidak mengetahui hal itu. Firman sendiri mengibarkan bendera ISIS sejak Senin 18 Agustus 2014.
"Dia mengaku tidak tahu kalau ISIS dilarang. Dia hanya tahu kalau ISIS sebagai pembela muslim," tukasnya.
Saat mendatangi rumah Firman, warga sempat tersulut emosi dan mau main hakim sendiri. Warga marah karena Firman malah menantang warga dengan mengatakan tidak takut kepada siapa pun.
"Dia bilang hanya takut kepada Allah. Jadi kami bawa ke polisi saja," ujar Andri.
Belakangan diketahui, Firman mengaku kepada warga telah bergabung bersama ISIS sejak tiga tahun lalu.
Ketua RT setempat, Andri Yudispran mengatakan, Firman terpaksa diamankan karena sikap keukehnya membela ISIS. Firman tidak sedikit pun membantah sebagai partisipan ISIS, bahkan sempat mendebat Andri yang memintanya mencopot bendera ISIS.
"Dia mengakui senang karena ISIS membela Islam, dan dia sudah 3 tahun masuk ISIS," kata Andri kepada wartawan di rumahnya, Sabtu (23/8/2014).
Kepada warga yang mendatangi rumahnya pada Kamis 21 Agustus 2014 malam, Firman diminta untuk menurunkan bendera ISIS namun dia menolak. Pria penjual es krim keliling itu beralasan, ISIS sebagai pembela Islam.
Andri pun menjelaskan bahwa ISIS dilarang dan Firman mengaku tidak mengetahui hal itu. Firman sendiri mengibarkan bendera ISIS sejak Senin 18 Agustus 2014.
"Dia mengaku tidak tahu kalau ISIS dilarang. Dia hanya tahu kalau ISIS sebagai pembela muslim," tukasnya.
Saat mendatangi rumah Firman, warga sempat tersulut emosi dan mau main hakim sendiri. Warga marah karena Firman malah menantang warga dengan mengatakan tidak takut kepada siapa pun.
"Dia bilang hanya takut kepada Allah. Jadi kami bawa ke polisi saja," ujar Andri.
(ysw)