Dishub DKI Sibuk Sendiri Mencari Konsep yang Ideal

Kamis, 21 Agustus 2014 - 21:10 WIB
Dishub DKI Sibuk Sendiri...
Dishub DKI Sibuk Sendiri Mencari Konsep yang Ideal
A A A
JAKARTA - Selain menyoroti program revitalisasi angkutan umum di Jakarta masih dikerjakan dalam konsep proyek.

Pengamat Transportasi, Country Director Institute for Transportasi Development Policy (ITDP) Yoga Adiwinarto berpendapat di samping buruknya kinerja Pemprov DKI Jakarta dalam revitalisasi terminal.

Hal serupa terjadi dalam pelaksanaan revitalisasi angkutan umum. Sebagaimana diketahui, program Kopaja AC hanya baru dijalankan untuk tiga trayek, Grogol-Ragunan, Ragunan-Monas dan Senen-Lebak Bulus.

Sedangkan APTB telah berjalan untuk sekitar belasan trayek. Kini moda itu juga sedang dievaluasi oleh Dishub DKI Jakarta.

Menurut Yoga, lambannya progres dari revitalisasi angkutan umum, karena jajarannya Dishub sebagai regulator dan stakeholder sibuk sendiri mencari konsep yang ideal.

Cara seperti itu hanya menimbulkan perdebatan di internal. Akibatnya pihak swasta yang diharapkan sebagai investor pun enggan untuk berpartisipasi dalam perbaikan pelayanan transportasi publik.

"Investor mau menanamkan modalnya untuk membantu pemerintah perlu jaminan kebijakan. Mereka tidak mau ketika berinvestasi pemerintah mengganti kebijakan. Hal itu sangat merugikannya," tandas Yoga.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Taufik Hadiwan mengatakan, program revitalisasi angkutan umum perlu dipertanyakan. Sampai sekarang belum terlihat hasil dari ide-ide yang dikembangkan selama ini.

Begitu juga dengan Transjakarta sebagai moda tranporasi publik andalan masyarakat masih menyisakan persoalan "Kami (DPRD) akan membuat pansus (Panitia khusus) bus Transjakarta," kata Taufik.

Menurut politisi Partai Gerindra itu, persoalan transportasi umum sangat memprihatinkan. Banyak kejadian buruk nan menampilkan buruknya kualitas pelayanan angkutan umum untuk masyarakat.

"Belum lagi masalah hukum yang menyeret proses pengadaan ratusan bus di 2013 berujung ke ranah hukum. Sampai sekarang tindaklanjutnya tidak jelas," ujar Taufik.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0843 seconds (0.1#10.140)