Puluhan Siswa SMK Malaka Rusak Bangunan SMK Budi Murni

Rabu, 20 Agustus 2014 - 01:00 WIB
Puluhan Siswa SMK Malaka...
Puluhan Siswa SMK Malaka Rusak Bangunan SMK Budi Murni
A A A
JAKARTA - Aksi penyerangan yang dilakukan siswa SMK Malaka menyebabkan bangunan SMK Budi Murni rusak parah. Para pelajar tersebut dengan beringas melempari batu ke dalam bangunan sekolah dan merusak motor yang terparkir di halaman sekolah.

Agus, Penjaga Sekolah SMK Budi Murni mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 14.30 WIB. Saat itu, rombongan pelajar SMK Malaka datang dan langsung memaksa masuk ke dalam sekolah SMK Budi Murni.

"Kejadian tadi siang, posisi saya lagi mau mengunci pintu gerbang tiba-tiba didorong oleh puluhan pelajar. Mereka juga menimpuk kaca sekolah dengan batu," ujar Agus saat ditemui Pos Penjagaan Sekolah, Selasa (18/8/2014).

Melihat kebrutalan para pelajar, Agus memilih menyelamatkan diri. Pelajar yang membekali diri dengan senjata tajam itu langsung merangsek masuk ke dalam sekolah dan mulai melakukan perusakan.

"Mereka membawa senjata tajam semua dan mengancam saya kalau tidak minggir. Begitu pintu terbuka mereka langsung masuk ke kelas-kelas dan merusak kaca," tuturnya.

Usai memecahkan kaca jendela sekolah, rombongan tersebut juga merusak motor milik siswa yang tengah terparkir di halaman sekolah. Tak hanya itu, gerbang sekolah juga menjadi sasaran.

"Gerbang dicoret-coret. Kaca jendela ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang laboratorium hancur semua," jelas Agus.

Diberitakan, seorang pelajar SMK Malaka tewas tersambar kereta api di perlintasan kereta Jalan I Gusti Ngurah Rai atau tepatnya di depan Perumahan Jatinegara Baru, Cakung, Jakarta Timur.

Pelajar bernama Dedi Ismar Maudi (16) itu tewas saat tengah berlari menghindari serangan balasan dari SMK Budi Murni.

Seorang pelajar SMK Malaka yang yang berhasil diamankan petugas Polsek Duren Sawit, FE (16) mengakui, Dedi dan puluhan pelajar SMK Malaka melakukan penyerangan dan perusakan ke Sekolah Budi Murni.

Namun, rombongan tersebut mundur ketika mengetahui jumlah lawannya lebih banyak. Puluhan siswa tersebut lari kocar-kacir ke arah perlintasan kereta. Nahas, Dedi tak melihat adanya kereta datang dan akhirnya tewas tertabrak.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0850 seconds (0.1#10.140)