Jelang Putusan MK, Tol di Bogor Dijaga Ketat
A
A
A
BOGOR - Jelang pengumuman keputusan gugatan hasil Pilpres, Polda Jawa Barat menggelar simulasi kontijensi (keadaan luar biasa) di Kota dan Kabupaten Bogor yang wilayahnya berdekatan dengan Jakarta.
Dalam simulasi tersebut, kepolisian akan mengambil tindakan tegas berupa tembak di tempat sebagai opsi terakhir dalam membubarkan massa yang mencoba memaksa ke Jakarta.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol M Iriawan mengatakan, sekitar 2.500 pasukan gabungan bakal menghadang massa salah satu pendukung calon presiden di sejumlah perbatasan, khususnya akses masuk menuju DKI Jakarta.
"Ada beberapa titik yang bakal dijaga dan dihadang jika ada massa yang memaksa menuju Jakarta saat pengumuman gugatan pilpres, di antaranya di pintu tol Jagorawi dan Sentul, yang ada di Bogor," katanya di Bogor, Senin (18/8/2014).
Sesuai simulasi kontijensi yang diperagakan personelnya, massa yang akan menuju Gerbang Tol Sentul berhadapan dengan pihak keamanan dan massa akan dipukul mundur.
Kemudian, kata dia, jika massa semakin anarkis, khususnya setelah mendengar calon yang didukungnya kalah, pihaknya juga mengantisipasi adanya pengrusakan kantor KPU yang ada di Bogor.
"Ada enam wilayah di Jawa Barat yang harus mendapatkan prioritas, yakni Kabupaten serta Kota Bogor, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta dan Karawang," katanya.
Sementara, Kapolres Bogor Sonny Mulvianto menambahkan, di Kabupaten Bogor titik-titik yang mendapatkan priotitas ada enam titik.
"Titik-titik tersebut merupakan daerah akses masuk menuju Jakarta, di antaranya Kawasan Simpang Gadog, Jalan Raya Parung, dan Gedung KPU Kabupaten Bogor," katanya.
Sementara itu, Kapolres Bogor Koa AKBP Bahtiar Ujang Purnama menjelaskan, pihaknya juga telah mengantisipasi jika terjadi mobilisasi massa yang memaksa menuju Jakarta.
"Kita akan lakukan penyekatan di daerah perbatasan Kota Bogor, diantaranya pintu masuk tol Bogor yang di Baranangsiang dan tol Bogor Ring Road. Sedangkan di jalur alternatifnya kita sekat di kawasan simpang Yasmin yang menuju Parung-Jakarta," jelasnya.
Dalam simulasi tersebut, kepolisian akan mengambil tindakan tegas berupa tembak di tempat sebagai opsi terakhir dalam membubarkan massa yang mencoba memaksa ke Jakarta.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol M Iriawan mengatakan, sekitar 2.500 pasukan gabungan bakal menghadang massa salah satu pendukung calon presiden di sejumlah perbatasan, khususnya akses masuk menuju DKI Jakarta.
"Ada beberapa titik yang bakal dijaga dan dihadang jika ada massa yang memaksa menuju Jakarta saat pengumuman gugatan pilpres, di antaranya di pintu tol Jagorawi dan Sentul, yang ada di Bogor," katanya di Bogor, Senin (18/8/2014).
Sesuai simulasi kontijensi yang diperagakan personelnya, massa yang akan menuju Gerbang Tol Sentul berhadapan dengan pihak keamanan dan massa akan dipukul mundur.
Kemudian, kata dia, jika massa semakin anarkis, khususnya setelah mendengar calon yang didukungnya kalah, pihaknya juga mengantisipasi adanya pengrusakan kantor KPU yang ada di Bogor.
"Ada enam wilayah di Jawa Barat yang harus mendapatkan prioritas, yakni Kabupaten serta Kota Bogor, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta dan Karawang," katanya.
Sementara, Kapolres Bogor Sonny Mulvianto menambahkan, di Kabupaten Bogor titik-titik yang mendapatkan priotitas ada enam titik.
"Titik-titik tersebut merupakan daerah akses masuk menuju Jakarta, di antaranya Kawasan Simpang Gadog, Jalan Raya Parung, dan Gedung KPU Kabupaten Bogor," katanya.
Sementara itu, Kapolres Bogor Koa AKBP Bahtiar Ujang Purnama menjelaskan, pihaknya juga telah mengantisipasi jika terjadi mobilisasi massa yang memaksa menuju Jakarta.
"Kita akan lakukan penyekatan di daerah perbatasan Kota Bogor, diantaranya pintu masuk tol Bogor yang di Baranangsiang dan tol Bogor Ring Road. Sedangkan di jalur alternatifnya kita sekat di kawasan simpang Yasmin yang menuju Parung-Jakarta," jelasnya.
(mhd)