Sebelum Tawuran, Oka Dibekali Sebilah Parang
A
A
A
DEPOK - Korban tawuran di Jalan Raya Bogor, tepatnya di traffic light, perbatasan Ciracas dan Kramatjati, Kamis 14 Agustus 2014 lalu sudah menyiapkan diri dengan sebilah parang.
Bahkan, siswa kelas X SMK Adi Luhur, Jalan Raya Condet, Jakarta Timur ini juga dikenal sebagai anak yang pemberani.
"Oka mengeluarkan parang dari bajunya. Panjangnya sekira 50 centimeter," kata Muhammad Fadli, salah seorang kerabat Oka yang juga nyaris tewas saat ditemui Sindonews di kediamannya di Cimanggis, Depok, Jumat 15 Agustus 2015.
Meski sudah menyiapakn diri dengan senjata tajam (sajam) itu, kata Fadli, Oka tidak ikut dengan teman-temannya yang datang dari parkiran sekolah menuju lokasi tawuran. Tapi, korban muncul di tengah jalan dengan sajam tersebut.
"Saat kami jalan dari parkiran motor belum ada Oka. Di tengah perjalanan ia baru muncul," tuturnya.
Kini Fadli yang terkena sabetan celurit di kepala dan pinggangnya masih merasakan sakitnya sabetan senjata tajam itu di tubuhnya. Bahkan, dia mengaku, tiga jari kanannya kini mengalami mati rasa.
Bahkan, siswa kelas X SMK Adi Luhur, Jalan Raya Condet, Jakarta Timur ini juga dikenal sebagai anak yang pemberani.
"Oka mengeluarkan parang dari bajunya. Panjangnya sekira 50 centimeter," kata Muhammad Fadli, salah seorang kerabat Oka yang juga nyaris tewas saat ditemui Sindonews di kediamannya di Cimanggis, Depok, Jumat 15 Agustus 2015.
Meski sudah menyiapakn diri dengan senjata tajam (sajam) itu, kata Fadli, Oka tidak ikut dengan teman-temannya yang datang dari parkiran sekolah menuju lokasi tawuran. Tapi, korban muncul di tengah jalan dengan sajam tersebut.
"Saat kami jalan dari parkiran motor belum ada Oka. Di tengah perjalanan ia baru muncul," tuturnya.
Kini Fadli yang terkena sabetan celurit di kepala dan pinggangnya masih merasakan sakitnya sabetan senjata tajam itu di tubuhnya. Bahkan, dia mengaku, tiga jari kanannya kini mengalami mati rasa.
(mhd)