Tawuran yang Tewaskan Oka sudah Terencana
Tawuran yang Tewaskan Oka sudah Terencana
A
A
A
JAKARTA - Tawuran yang menewaskan Oka Wirya Satya (15) siswa SMK Adi Luhur, Condet Jakarta Timur ternyata sudah terencana. Antara SMK Adi Luhur dengan SMA Budi Murni sudah siap untuk melakukan tawuran di perbatasan Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Salah seorang kakak kelas korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan, perkelahian antar dua sekolah itu sebelumnya sudah dijanjikan melalui senior di masing-masing sekolah.
Menurutnya, kedua kubu saling berjanji melalui telepon untuk bertemu dan saling serang di lokasi yang dimaksud.
"Kita saling telepon dan janjian untuk tawuran. Lokasi dan waktunya sudah kita tentukan," ujar siswa kelas III SMK Adi Luhur ini saat menyambangi rumah Oka di Gang Ahmad, Jalan Skuadron, RT 03/02, Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2014) dinihari.
Menurutnya, hal tersebut sudah biasa dilakukan oleh kedua sekolah tersebut yang memang musuh bebuyutan sejak lama. Hanya saja, pada hari itu yang datang ke lokasi tawuran tidak hanya siswa dari sekolah Budi Murni saja banyak alumni yang sudah lulus datang dan ikut menyerang mereka.
"Itu yang nyerang kami banyak alumni. Sudah tua-tua. Sementara kita itu paling banyak kelas satu, karena memang rencananya tawuran ini semacam penataran untuk anak baru," ujarnya.
Menurutnya, saat berlari mundur itu Oka bertabrakan dengan seorang temannya hingga terjatuh. Karena posisi Oka paling dekat dengan lawan, dia pun langsung menjadi target penyerangan.
"Dia dikeroyok banyak sekali orang. Mereka pegang senjata tajam dan menyerang membabi buta. Kita tidak bisa jelas melihat karena posisi kita sambil mundur," tuturnya.
Akibatnya, Oka menderita sejumlah luka bacok di bagian punggung dan kepala. Teman-temannya pun berusaha melarikan Oka ke Rumah Sakit Haji untuk mendapatkan pertolongan. Namun nyawanya tidak tertolong, setelah sempat kritis Oka tewas di rumah sakit.
Salah seorang kakak kelas korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan, perkelahian antar dua sekolah itu sebelumnya sudah dijanjikan melalui senior di masing-masing sekolah.
Menurutnya, kedua kubu saling berjanji melalui telepon untuk bertemu dan saling serang di lokasi yang dimaksud.
"Kita saling telepon dan janjian untuk tawuran. Lokasi dan waktunya sudah kita tentukan," ujar siswa kelas III SMK Adi Luhur ini saat menyambangi rumah Oka di Gang Ahmad, Jalan Skuadron, RT 03/02, Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2014) dinihari.
Menurutnya, hal tersebut sudah biasa dilakukan oleh kedua sekolah tersebut yang memang musuh bebuyutan sejak lama. Hanya saja, pada hari itu yang datang ke lokasi tawuran tidak hanya siswa dari sekolah Budi Murni saja banyak alumni yang sudah lulus datang dan ikut menyerang mereka.
"Itu yang nyerang kami banyak alumni. Sudah tua-tua. Sementara kita itu paling banyak kelas satu, karena memang rencananya tawuran ini semacam penataran untuk anak baru," ujarnya.
Menurutnya, saat berlari mundur itu Oka bertabrakan dengan seorang temannya hingga terjatuh. Karena posisi Oka paling dekat dengan lawan, dia pun langsung menjadi target penyerangan.
"Dia dikeroyok banyak sekali orang. Mereka pegang senjata tajam dan menyerang membabi buta. Kita tidak bisa jelas melihat karena posisi kita sambil mundur," tuturnya.
Akibatnya, Oka menderita sejumlah luka bacok di bagian punggung dan kepala. Teman-temannya pun berusaha melarikan Oka ke Rumah Sakit Haji untuk mendapatkan pertolongan. Namun nyawanya tidak tertolong, setelah sempat kritis Oka tewas di rumah sakit.
(ysw)
Explore More