Pelayanan Umum di Depok Belum Optimal
A
A
A
DEPOK - Hari pertama kerja seusai libur Lebaran, sejumlah pelayanan umum di Kota Depok belum optimal.
Seperti yang terlihat di Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong. Suasana di tempat pelayanan umum ini masih sepi. Dari hasil sidak Wakil Wali Kota Depok Idris Shomad di Puskesmas Pancoran Mas, didapati keluhan dari pasien lanjut usia (lansia) yang sudah mengantre dua jam lebih namun belum mendapat giliran diperiksa dokter.
Hal itu disebabkan tenaga dokter lansia yang ada hanya satu orang, sedangkan pasien yang berobat membeludak. Felix, 60, warga Pancoran Mas, mengeluhkan lamanya pelayanan di puskesmas tersebut.
"Saya sudah dua jam lebih nunggu tapi belum dipanggil-panggil. Dapat antrean nomor 20," kata Felix. Biasanya, kata dia, ada dua dokter untuk poli lansia. Selain itu, kapasitas tempat duduk untuk menunggu juga kurang sehingga banyak pasien lansia yang terpaksa berdiri sampai dokter memanggil.
Wakil Wali Kota Depok mengakui adanya kekurangan pelayanan untuk poli lansia pada hari pertama pelayanan umum dibuka. Pasalnya, dokter tambahan yang biasa membantu masih cuti sehingga belum bisa membantu dokter yang ada. Ditambah lagi, satu dokter yang tersedia juga harus melayani konsultasi yang diminta pasien.
"Dokternya cuma satu, lalu dokter poli lansia juga harus memberikan pelayanan ekstra. Dia harus mendengarkan curhat dari pasien lansia. Jadi memang menunggu agak lama," kata Idris.
Soal kurangnya fasilitas, dirinya berjanji akan memenuhi kekurangan tersebut. Seperti penambahan tempat duduk dan menyediakan kipas angin sehingga sirkulasi udara bisa lancar. "Diusahakan minggu depan karena ini juga untuk menunjang kelancaran pelayanan," ujarnya.
Seperti yang terlihat di Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong. Suasana di tempat pelayanan umum ini masih sepi. Dari hasil sidak Wakil Wali Kota Depok Idris Shomad di Puskesmas Pancoran Mas, didapati keluhan dari pasien lanjut usia (lansia) yang sudah mengantre dua jam lebih namun belum mendapat giliran diperiksa dokter.
Hal itu disebabkan tenaga dokter lansia yang ada hanya satu orang, sedangkan pasien yang berobat membeludak. Felix, 60, warga Pancoran Mas, mengeluhkan lamanya pelayanan di puskesmas tersebut.
"Saya sudah dua jam lebih nunggu tapi belum dipanggil-panggil. Dapat antrean nomor 20," kata Felix. Biasanya, kata dia, ada dua dokter untuk poli lansia. Selain itu, kapasitas tempat duduk untuk menunggu juga kurang sehingga banyak pasien lansia yang terpaksa berdiri sampai dokter memanggil.
Wakil Wali Kota Depok mengakui adanya kekurangan pelayanan untuk poli lansia pada hari pertama pelayanan umum dibuka. Pasalnya, dokter tambahan yang biasa membantu masih cuti sehingga belum bisa membantu dokter yang ada. Ditambah lagi, satu dokter yang tersedia juga harus melayani konsultasi yang diminta pasien.
"Dokternya cuma satu, lalu dokter poli lansia juga harus memberikan pelayanan ekstra. Dia harus mendengarkan curhat dari pasien lansia. Jadi memang menunggu agak lama," kata Idris.
Soal kurangnya fasilitas, dirinya berjanji akan memenuhi kekurangan tersebut. Seperti penambahan tempat duduk dan menyediakan kipas angin sehingga sirkulasi udara bisa lancar. "Diusahakan minggu depan karena ini juga untuk menunjang kelancaran pelayanan," ujarnya.
(whb)