Cegah Tawuran di Johar Baru, Ini Strateginya
A
A
A
JAKARTA - Selama Ramadan, Polres Jakarta Pusat mengklaim berhasil mencegah tawuran warga yang biasa terjadi. Ada strategi khusus yang dilakukan aparat Polres Jakpus untuk meredam tawuran antar warga.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, pihaknya sengaja mengedepankan upaya antisipasi, sebab jika menunggu tawuran terjadi akan banyak yang direpotkan, untuk itu pihaknya mengedepankan pencegahan.
Dirinya menambahkan, secara teknis kawasan Johar Baru dijaga oleh 80 personel dimana pada titik kerawanan seperti kawasan Bala Dewa, Jalan T, disiagakan mobil patroli dan di Polsek Johar Baru disiagakan motor penghalau massa.
"Memang kita kondisikan agar tawuran tidak terjadi di kawasan tersebut," ujarnya kepada wartawan, Minggu (3/8/2014).
Hendro menambahkan, saat ini di lapangan terutama di lokasi rawan tawuran, dikerahkan 80 personel yang siaga menggunakan seragam resmi.
"Dengan adanya petugas dengan seragam, terbukti tawuran warga bisa diredam," ujarnya.
Sementara itu, pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti mengatakan, prestasi ini merupakan kinerja positif dari anggota Polri.
Selama bertahun-tahun kawasan Johar selalu diwarnai dengan aksi tawuran. Semoga kegiatan ini bisa menjadi contoh untuk anggota kepolisian di seluruh wilayah DKI Jakarta.
"Ini merupakan prestasi yang harus di apresiasi baik dari Polri maupun Pemerintah daerah setempat," ujarnya.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, pihaknya sengaja mengedepankan upaya antisipasi, sebab jika menunggu tawuran terjadi akan banyak yang direpotkan, untuk itu pihaknya mengedepankan pencegahan.
Dirinya menambahkan, secara teknis kawasan Johar Baru dijaga oleh 80 personel dimana pada titik kerawanan seperti kawasan Bala Dewa, Jalan T, disiagakan mobil patroli dan di Polsek Johar Baru disiagakan motor penghalau massa.
"Memang kita kondisikan agar tawuran tidak terjadi di kawasan tersebut," ujarnya kepada wartawan, Minggu (3/8/2014).
Hendro menambahkan, saat ini di lapangan terutama di lokasi rawan tawuran, dikerahkan 80 personel yang siaga menggunakan seragam resmi.
"Dengan adanya petugas dengan seragam, terbukti tawuran warga bisa diredam," ujarnya.
Sementara itu, pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti mengatakan, prestasi ini merupakan kinerja positif dari anggota Polri.
Selama bertahun-tahun kawasan Johar selalu diwarnai dengan aksi tawuran. Semoga kegiatan ini bisa menjadi contoh untuk anggota kepolisian di seluruh wilayah DKI Jakarta.
"Ini merupakan prestasi yang harus di apresiasi baik dari Polri maupun Pemerintah daerah setempat," ujarnya.
(ysw)