Gelang untuk Naik ke Puncak Monas Dibawa Pulang Pengunjung
A
A
A
Penerapan gelang warna yang diberlakukan untuk pengunjung Monas yang ingin naik ke puncak masih perlu disesuaikan.
Pasalnya, saat diluncurkan Jumat 1 Agustus kemarin, dari 200 gelang per warna yang dicetak, hanya beberapa saja yang kembali ke petugas.
"Saat dihitung kembali ternyata jumlahnya berkurang, berarti ada banyak pengunjung yang mungkin batal naik ke puncak dan membawa gelangnya pulang," ujar Kepala Unit Pengelola Tugu Monas Rini Hariyani saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (2/8/2014).
Rini mencurigai masyarakat yang menjadikan gelang dengan keterangan jam didalamnya ini sebagai kenang-kenangan karena telah mengunjungi Monas.
"Mungkin mereka ngebet juga ya menjadikan itu sebagai suvenir," ujarnya. Bukan hanya itu, gelang yang kembali kepada pihak Monas ditemukan rusak karena ditarik terlalu kencang. Namun dirinya sampai saat ini belum mendapat laporan berapa jumlah gelang yang putus dan hilang akibat dibawa pulang oleh pengunjung.
Pasalnya, saat diluncurkan Jumat 1 Agustus kemarin, dari 200 gelang per warna yang dicetak, hanya beberapa saja yang kembali ke petugas.
"Saat dihitung kembali ternyata jumlahnya berkurang, berarti ada banyak pengunjung yang mungkin batal naik ke puncak dan membawa gelangnya pulang," ujar Kepala Unit Pengelola Tugu Monas Rini Hariyani saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (2/8/2014).
Rini mencurigai masyarakat yang menjadikan gelang dengan keterangan jam didalamnya ini sebagai kenang-kenangan karena telah mengunjungi Monas.
"Mungkin mereka ngebet juga ya menjadikan itu sebagai suvenir," ujarnya. Bukan hanya itu, gelang yang kembali kepada pihak Monas ditemukan rusak karena ditarik terlalu kencang. Namun dirinya sampai saat ini belum mendapat laporan berapa jumlah gelang yang putus dan hilang akibat dibawa pulang oleh pengunjung.
(whb)