Amari Layani Pemudik 24 Jam di Terminal Utama
A
A
A
JAKARTA - Angkutan malam hari (Amari) baik bus Transjakarta maupun bus non-Transjakarta disiapkan di tiga terminal utama di Jakarta. Hal itu untuk mengangkut pemudik yang tiba malam hari di ibu kota.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar saat berbincang dengan Sindonews melalui sambungan teleponnya, Jumat (1/8/2014).
"Kalau yang Amari Transjakarta memang sudah beroperasi terus 24 jam untuk koridor 1, 3, dan 9 dan untuk yang Amari reguler atau non-Transjakarta disiapkan semua khususnya di terminal utama seperti Kampung Rambutan, Kalideres, dan Pulogadung," tukasnya.
Amari ini stand by untuk mengantar pemudik kembali kerumahnya masing-masing setelah turun di terminal-terminal utama tersebut. Jika penumpang sampai malam di terminal, menurutnya, lebih baik menunggu hingga siang hari baru pulang ke rumah.
"Jadi kebanyakan penumpang menunggu di terminal agak siang untuk berjalan lagi kerumahnya, namun ada sebagian juga yang langsung malam tersebut jalan," tukasnya.
Amari yang biasa adalah bus kota dalam ukuran besar seperti Mayasari Bhakti. "Namun angkutan kecil seperti KWK, mikrolet, mereka juga operasional malam," tukasnya.
Dari segi keamanan menurut Akbar, petugas Dishub memang tidak ditempatkan untuk menjaga Amari reguler ini, namun dirinya yakin penumpang dapat dengan hati-hati dan waspada.
"Penumpang itu kan berkelompok enggak mungkin sendirian, pasti ada 3-4 orang satu kelompok, jadi mereka bisa saling menjaga," tukasnya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar saat berbincang dengan Sindonews melalui sambungan teleponnya, Jumat (1/8/2014).
"Kalau yang Amari Transjakarta memang sudah beroperasi terus 24 jam untuk koridor 1, 3, dan 9 dan untuk yang Amari reguler atau non-Transjakarta disiapkan semua khususnya di terminal utama seperti Kampung Rambutan, Kalideres, dan Pulogadung," tukasnya.
Amari ini stand by untuk mengantar pemudik kembali kerumahnya masing-masing setelah turun di terminal-terminal utama tersebut. Jika penumpang sampai malam di terminal, menurutnya, lebih baik menunggu hingga siang hari baru pulang ke rumah.
"Jadi kebanyakan penumpang menunggu di terminal agak siang untuk berjalan lagi kerumahnya, namun ada sebagian juga yang langsung malam tersebut jalan," tukasnya.
Amari yang biasa adalah bus kota dalam ukuran besar seperti Mayasari Bhakti. "Namun angkutan kecil seperti KWK, mikrolet, mereka juga operasional malam," tukasnya.
Dari segi keamanan menurut Akbar, petugas Dishub memang tidak ditempatkan untuk menjaga Amari reguler ini, namun dirinya yakin penumpang dapat dengan hati-hati dan waspada.
"Penumpang itu kan berkelompok enggak mungkin sendirian, pasti ada 3-4 orang satu kelompok, jadi mereka bisa saling menjaga," tukasnya.
(mhd)