Pemkot Jamin di Bekasi Bebas Daging Celeng
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memastikan sejumlah pasar modern dan pasar tradisional di wilayahnya bebas dari peredaran daging celeng. Masyarakat diminta tak khawatir dalam membeli daging sapi di pasaran.
Sekretaris Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi Deded Kusmayadi mengatakan, tim dari Dispera sudah melakukan pengecekan di setiap pasar dan tidak ditemukan adanya daging celeng.
"Kita sudah lakukan pengecekan, tidak ditemukan daging celeng," katanya kepada wartawan di Bekasi, Kamis (10/7/2014).
Hasil operasi itu, kata Deded, tak ditemukan peredaran daging celeng. Bahkan, sampai saat ini tak pernah mendapatkan laporan. Hanya saja, setelah informasi yang menyebutkan, beberapa ton daging celeng terkena razia di Banten.
"Daging itu akan dibawa ke Bekasi. Tapi tujuannya kemana, kami tidak tahu," ungkapnya.
Deded memastikan, pasokan daging sapi ke pasaran dari sejumlah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) resmi milik pemerintah setempat.
Karena itu, dia juga memastikan apabila ada daging selundupan, akan sulit masuk ke pasaran. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat, agar membeli daging sapi di tempat resmi seperti pasar tradisional maupun modern.
Soalnya, di pasar tersebut pengawasan oleh pemerintah sangat ketat. Apalagi saat Ramadan dan menjelang Lebaran, kebutuhan daging meningkat.
"Jangan tergiur dengan harga daging murah, kalau ada laporkan kepada kami," ujarnya.
Deded mengaku, harga daging sapi di pasaran masih stabil meski menjelang Lebaran yaitu sebesar Rp95.000 hingga Rp100.000. Sedangkan, harga daging impor dikisaran Rp80.000 per kilogram.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Dispera Kota Bekasi, Edi Kadarusman meminta masyarakat mewaspadai peredaran daging di pasaran. Hal itu menyusul tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging sangat tinggi di Bekasi.
Karena itu, dikhawatirkan ada kecurangan yang dilakukan pedagang. Misalnya, mecampur daging sapi dengan daging celeng kemudian menjual dengan harga murah. "Kami terus awasi, jangan sampai beredar di Bekasi," tegasnya.
Sekretaris Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi Deded Kusmayadi mengatakan, tim dari Dispera sudah melakukan pengecekan di setiap pasar dan tidak ditemukan adanya daging celeng.
"Kita sudah lakukan pengecekan, tidak ditemukan daging celeng," katanya kepada wartawan di Bekasi, Kamis (10/7/2014).
Hasil operasi itu, kata Deded, tak ditemukan peredaran daging celeng. Bahkan, sampai saat ini tak pernah mendapatkan laporan. Hanya saja, setelah informasi yang menyebutkan, beberapa ton daging celeng terkena razia di Banten.
"Daging itu akan dibawa ke Bekasi. Tapi tujuannya kemana, kami tidak tahu," ungkapnya.
Deded memastikan, pasokan daging sapi ke pasaran dari sejumlah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) resmi milik pemerintah setempat.
Karena itu, dia juga memastikan apabila ada daging selundupan, akan sulit masuk ke pasaran. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat, agar membeli daging sapi di tempat resmi seperti pasar tradisional maupun modern.
Soalnya, di pasar tersebut pengawasan oleh pemerintah sangat ketat. Apalagi saat Ramadan dan menjelang Lebaran, kebutuhan daging meningkat.
"Jangan tergiur dengan harga daging murah, kalau ada laporkan kepada kami," ujarnya.
Deded mengaku, harga daging sapi di pasaran masih stabil meski menjelang Lebaran yaitu sebesar Rp95.000 hingga Rp100.000. Sedangkan, harga daging impor dikisaran Rp80.000 per kilogram.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Dispera Kota Bekasi, Edi Kadarusman meminta masyarakat mewaspadai peredaran daging di pasaran. Hal itu menyusul tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging sangat tinggi di Bekasi.
Karena itu, dikhawatirkan ada kecurangan yang dilakukan pedagang. Misalnya, mecampur daging sapi dengan daging celeng kemudian menjual dengan harga murah. "Kami terus awasi, jangan sampai beredar di Bekasi," tegasnya.
(mhd)