4 Peti Tahu Berformalin di Tangsel Disita
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Ratusan tahu putih berformalin yang ditaruh dalam empat peti disita Tim gabungan pengawasan pangan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel). Sebab, tahu berformalin itu dijual bebas di Pasar Ciputat, Kota Tangsel.
Kabid Pengawasan Disperindag Kota Tangsel Yusuf Ismail mengatakan, awalnya petugas yang tengah melakukan sidak mencurigai tahu putih yang dijajakan.
"Bentuknya kenyal, berbau dan keras, makanya kami ambil sampelnya," kata Yusuf kepada wartawan di Tangsel, Selasa (8/7/2014).
Hasil tes yang dilakukan di Laboratorium Daerah yang disediakan Dinkes Tangsel diketahui, bahwa tahu-tahu tersebut berformalin.
"Setelah dites formalin, cairan yang berada dalam tabung kecil tersebut, berubah warna menjadi ungu pekat. Ini tandanya kandungan formalin yang ada dalam tahu sangat tinggi," terangnya.
Setelah mengetahui begitu besar kandungan formalin dalam tahu yang dijual bebas ini, petugas mengamankan empat peti besar yang berisi ratusan butir tahu.
Sidak ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Selain itu, petugas juga menemukan beberapa bahan makanan lain yang mengandung formalin dan boraks. Beberapa makanan yang mengandung zat-zat berbahaya ini di antaranya takjil seperti kolang kaling, cincau, dan jeli merah.
Sementara itu, Iwan salah seorang pedagang mengaku, tak tahu menahu barang yang dijajakannya mengandung formalin dan berbahaya bagi kesehatan.
"Saya cuma disuruh nunggu jualan saja, ada bosnya lagi," tegasnya.
Kabid Pengawasan Disperindag Kota Tangsel Yusuf Ismail mengatakan, awalnya petugas yang tengah melakukan sidak mencurigai tahu putih yang dijajakan.
"Bentuknya kenyal, berbau dan keras, makanya kami ambil sampelnya," kata Yusuf kepada wartawan di Tangsel, Selasa (8/7/2014).
Hasil tes yang dilakukan di Laboratorium Daerah yang disediakan Dinkes Tangsel diketahui, bahwa tahu-tahu tersebut berformalin.
"Setelah dites formalin, cairan yang berada dalam tabung kecil tersebut, berubah warna menjadi ungu pekat. Ini tandanya kandungan formalin yang ada dalam tahu sangat tinggi," terangnya.
Setelah mengetahui begitu besar kandungan formalin dalam tahu yang dijual bebas ini, petugas mengamankan empat peti besar yang berisi ratusan butir tahu.
Sidak ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Selain itu, petugas juga menemukan beberapa bahan makanan lain yang mengandung formalin dan boraks. Beberapa makanan yang mengandung zat-zat berbahaya ini di antaranya takjil seperti kolang kaling, cincau, dan jeli merah.
Sementara itu, Iwan salah seorang pedagang mengaku, tak tahu menahu barang yang dijajakannya mengandung formalin dan berbahaya bagi kesehatan.
"Saya cuma disuruh nunggu jualan saja, ada bosnya lagi," tegasnya.
(mhd)