Siang Ini, KPAI Panggil Kepsek SMAN 3 Setiabudi
A
A
A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan memanggil pihak SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, terkait kematian dua siswanya yang mengikuti ekstrakurikuler pecinta alam di sekolah itu.
"KPAI memanggil kepala SMA 3 Jakarta jam 13.00 WIB, untuk meminta klarifikasi kasus meninggalnya siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler," kata Komisioner KPAI Susanto saat dihubungi Sindonews, Selasa (8/7/2014).
KPAI, menurut Susanto, hanya ingin mengkonfirmasi kasus yang menewaskan Arfiand Caesary Al Irhami (16), dan Padian Prawiro Dirya (16). "Untuk meminta klarifikasi kasus itu," ujarnya.
Susanto berharap, Kepsek SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan itu bisa memenuhi panggilan tersebut.
"Yah mudah-mudahan datang, dan kalau enggak datang kita datangi," pungkasnya.
Sekadar diketahui, kedua korban itu merupakan siswa kelas X yang mengikuti ekstrakurikuler pecinta alam Sabhawana di kawasan Tangkuban Perahu, Bandung, Jawa Barat. Kedua korban meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.
Caesary mengalami luka lebam serta beberapa luka akibat penganiayaan yang disuga dilakukan seniornya. Sedangkan Padian tewas setelah mengalami koma selama 14 hari di RSHS.
"KPAI memanggil kepala SMA 3 Jakarta jam 13.00 WIB, untuk meminta klarifikasi kasus meninggalnya siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler," kata Komisioner KPAI Susanto saat dihubungi Sindonews, Selasa (8/7/2014).
KPAI, menurut Susanto, hanya ingin mengkonfirmasi kasus yang menewaskan Arfiand Caesary Al Irhami (16), dan Padian Prawiro Dirya (16). "Untuk meminta klarifikasi kasus itu," ujarnya.
Susanto berharap, Kepsek SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan itu bisa memenuhi panggilan tersebut.
"Yah mudah-mudahan datang, dan kalau enggak datang kita datangi," pungkasnya.
Sekadar diketahui, kedua korban itu merupakan siswa kelas X yang mengikuti ekstrakurikuler pecinta alam Sabhawana di kawasan Tangkuban Perahu, Bandung, Jawa Barat. Kedua korban meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.
Caesary mengalami luka lebam serta beberapa luka akibat penganiayaan yang disuga dilakukan seniornya. Sedangkan Padian tewas setelah mengalami koma selama 14 hari di RSHS.
(mhd)