Polisi Periksa 6 Saksi Kasus Tewasnya Bharada Rizki
A
A
A
JAKARTA - Enam orang saksi telah diperiksa terkait kematian Bharada Rizki Dwi Wicaksono (20), yang tewas dibunuh oleh orang tidak dikenal di depan Halte Universitas Indonesia (UI).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dari keterangan saksi, korban adalah prajurit baru. Belum lama bergabung, korban sudah dipilih untuk ikut ekspedisi NKRI di Maluku.
"Dia baru pulang beberapa hari sebelum kejadian, oleh karena itu dia diberi izin cuti," katanya di Jakarta, Kamis 93/7/2014).
Dia menegaskan, sejak kembali dari ekspedisi tersebut tidak ada penugasan atau satu masalah yang terkait dengan korban. Lanjutnya, sampai saat ini penyidik menduga Rizki menjadi sasaran acak oleh para pelaku.
"Jadi saat korban keluar langsung diikuti dan dikeroyok," ujarnya.
Menurutnya, pemeriksaan secara internal sudah dilakukan mendalam. Selanjutnya, pemeriksaan akan mengarah ke arah eksternal.
"Penyelidikan kita arahkan ke dua hal. Ke arah teman korban bagaimana interaksinya. Kedua kesatuan ada informasi yang lain dan eksternal kita sedang infentarisir," tegasnya.
Dia menegaskan, semua alternatif menjadi masukan bagi penyidik. Sehingga, diharapkan tidak ada yang meleset dari penyelidikan.
"Semua kemungkinan sudah terbuka, alternatif mana yang lebih kuat dan mana yang digugurkan. Semua lagi dijalankan," tukasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dari keterangan saksi, korban adalah prajurit baru. Belum lama bergabung, korban sudah dipilih untuk ikut ekspedisi NKRI di Maluku.
"Dia baru pulang beberapa hari sebelum kejadian, oleh karena itu dia diberi izin cuti," katanya di Jakarta, Kamis 93/7/2014).
Dia menegaskan, sejak kembali dari ekspedisi tersebut tidak ada penugasan atau satu masalah yang terkait dengan korban. Lanjutnya, sampai saat ini penyidik menduga Rizki menjadi sasaran acak oleh para pelaku.
"Jadi saat korban keluar langsung diikuti dan dikeroyok," ujarnya.
Menurutnya, pemeriksaan secara internal sudah dilakukan mendalam. Selanjutnya, pemeriksaan akan mengarah ke arah eksternal.
"Penyelidikan kita arahkan ke dua hal. Ke arah teman korban bagaimana interaksinya. Kedua kesatuan ada informasi yang lain dan eksternal kita sedang infentarisir," tegasnya.
Dia menegaskan, semua alternatif menjadi masukan bagi penyidik. Sehingga, diharapkan tidak ada yang meleset dari penyelidikan.
"Semua kemungkinan sudah terbuka, alternatif mana yang lebih kuat dan mana yang digugurkan. Semua lagi dijalankan," tukasnya.
(mhd)