DKI tambah Rp905 miliar dalam APBD-P
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta kini tengah meracik usulan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan (APBD-P) tahun yang bertambah sekira Rp905 miliar atau 1,26 persen dari APBD murni yaitu 72 triliun.
Penambahan anggaran ini berasal dari Rp578 miliar sisa lebih penggunaan anggaran (SiLPA) APBD pada 2013 yang tidak digunakan, Rp196 miliar keuntungan badan layanan umum daerah (BLUD) dan senilai Rp128 miliar dan sertifikasi guru.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleonro mengatakan pemakaian SiLPA pada APBD 2013 itu dipakai sisanya karena SiLPA APBD 2013 senilai 7,593 triliun yang digunakan 7,015 triliun sehingga sisa yang masih ada 578 miliar untuk dianggarkan ke dalam APBD-P tahun ini.
"Dari Rp905 miliar tersebut yang bisa dipakai hanya 578 miliar, sedangkan dari BLUD Rp196 miliar dan sertifikasi guru Rp128 miliar tidak dapat digunakan dan kami kembalikan lagi ke pos tersebut" ujar Andi di Balai Kota, Senin (30/6/2014).
Selain itu dalam APBD 2014, ada beberapa anggaran yang telah diprogramkan kemudian harus dicoret atau dialihkan untuk program lain yang diusulkan pada APBD-P 2014 dengan nilai Rp5,98 triliun.
"Program yang tidak bisa dilaksanakan antara lain pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan mobile refueling unit (MRU) senilai Rp610 miliar, pengadaan armada bus Transjakarta senilai Rp3,2 triliun, Dinas Pendidikan senilai Rp1,4 triliun, dan Rp770 miliar program yang dibatalkan di dinas lainnya," tukasnya.
Penambahan anggaran ini berasal dari Rp578 miliar sisa lebih penggunaan anggaran (SiLPA) APBD pada 2013 yang tidak digunakan, Rp196 miliar keuntungan badan layanan umum daerah (BLUD) dan senilai Rp128 miliar dan sertifikasi guru.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleonro mengatakan pemakaian SiLPA pada APBD 2013 itu dipakai sisanya karena SiLPA APBD 2013 senilai 7,593 triliun yang digunakan 7,015 triliun sehingga sisa yang masih ada 578 miliar untuk dianggarkan ke dalam APBD-P tahun ini.
"Dari Rp905 miliar tersebut yang bisa dipakai hanya 578 miliar, sedangkan dari BLUD Rp196 miliar dan sertifikasi guru Rp128 miliar tidak dapat digunakan dan kami kembalikan lagi ke pos tersebut" ujar Andi di Balai Kota, Senin (30/6/2014).
Selain itu dalam APBD 2014, ada beberapa anggaran yang telah diprogramkan kemudian harus dicoret atau dialihkan untuk program lain yang diusulkan pada APBD-P 2014 dengan nilai Rp5,98 triliun.
"Program yang tidak bisa dilaksanakan antara lain pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan mobile refueling unit (MRU) senilai Rp610 miliar, pengadaan armada bus Transjakarta senilai Rp3,2 triliun, Dinas Pendidikan senilai Rp1,4 triliun, dan Rp770 miliar program yang dibatalkan di dinas lainnya," tukasnya.
(ysw)