Kurangi Macet, Ini Saran Fakta
A
A
A
JAKARTA - Ketua Forum warga Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan menyarankan, Jakarta perlu kebijakan ekstrem untuk mengatasi kemacetan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga perlu memperbaiki angkutan umum agar masyarakat mau meninggalkan kendaraan pribadi.
"Mau bulan puasa atau tidak pasti macet, makanya satu solusinya adalah peningkatan kualitas angkutan umum," tegasnya ketika dihubungi, Minggu (29/6/2014).
Dia menjelaskan, kebijakan tersebut sebenarnya memang cukup ekstrem. Namun, bila pemerintah berani melaksanakan kebijakan tersebut maka bisa dipastikan masyarakat akan ikut mendukungnya. Dengan adanya peningkatan kualitas kendaraan maka masyarakat juga akan beralih menggunakan kendaraan umum.
"Kalau pemerintah berani mengambil kebijakan yang tidak populer itu, kami pastikan kemacetan akan berkurang," tegasnya.
Selain itu, pada bulan Ramadan juga ada penertiban untuk pasar tumpah yang justru memakan badan jalan.
Kebijakan lainnya adalah dengan mengendalikan produksi kendaraan bermotor. Tigor menjelaskan, mulai dari pembatasan usia kendaraan yang beroperasi di Jakarta serta pembatasan kepemilikan kendaraan.
Selain itu, bila ada seseorang yang akan memiliki kendaraan harus mempunyai syarat-syarat tertentu mulai dari SIM hingga garasi.
"Memang cukup ekstrem, tapi kalau kebijakan ini diterapkan saya yakin masyarakat akan berpikir panjang," jelasnya.
Selain itu, kalau bisa satu keluarga hanya diperbolehkan memiliki dua kendaraan.
"Mau bulan puasa atau tidak pasti macet, makanya satu solusinya adalah peningkatan kualitas angkutan umum," tegasnya ketika dihubungi, Minggu (29/6/2014).
Dia menjelaskan, kebijakan tersebut sebenarnya memang cukup ekstrem. Namun, bila pemerintah berani melaksanakan kebijakan tersebut maka bisa dipastikan masyarakat akan ikut mendukungnya. Dengan adanya peningkatan kualitas kendaraan maka masyarakat juga akan beralih menggunakan kendaraan umum.
"Kalau pemerintah berani mengambil kebijakan yang tidak populer itu, kami pastikan kemacetan akan berkurang," tegasnya.
Selain itu, pada bulan Ramadan juga ada penertiban untuk pasar tumpah yang justru memakan badan jalan.
Kebijakan lainnya adalah dengan mengendalikan produksi kendaraan bermotor. Tigor menjelaskan, mulai dari pembatasan usia kendaraan yang beroperasi di Jakarta serta pembatasan kepemilikan kendaraan.
Selain itu, bila ada seseorang yang akan memiliki kendaraan harus mempunyai syarat-syarat tertentu mulai dari SIM hingga garasi.
"Memang cukup ekstrem, tapi kalau kebijakan ini diterapkan saya yakin masyarakat akan berpikir panjang," jelasnya.
Selain itu, kalau bisa satu keluarga hanya diperbolehkan memiliki dua kendaraan.
(ysw)