Sampel Sate Usus Maut Diperiksa di Laboratorium
A
A
A
DEPOK - Untuk memastikan penyebab anak-anak di Depok keracunan makanan, Dinkes Kota Depok memeriksa sampel sate usus dan cilok yang ditengarai menjadi penyebabnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karmawati mengatakan pihaknya menerjunkan tim untuk mengambil sampel sate. Nantinya sampel tersebut akan diuji di laboratorium.
"Kami belum tahu penyebabnya, diduga memang dari sate tersebut, tetapi apa penyebab detailnya tentu harus melalui uji laboratorium, kami bawa ke IPB," ungkapnya di Depok, Selasa (24/6/2014).
Lies menambahkan dugaan awal bisa jadi sate atau jajanan tersebut
tidak higienis atau mengandung bakteri makanan. Bisa jadi, lanjutnya, tukang sate tersebut menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya.
"Bisa jadi karena higienis atau tidak, atau bisa jadi pakai bahan
kimia, atau pakai pengawet, pewarna, dan perasa berbahaya. Atau kalau bakteri bisa jadi dari airnya atau tusukannya, ini yang lagi kami teliti," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, 27 anak di Depok mengalami keracunan setelah menyantap jajanan saat mengaji. Satu anak tewas setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karmawati mengatakan pihaknya menerjunkan tim untuk mengambil sampel sate. Nantinya sampel tersebut akan diuji di laboratorium.
"Kami belum tahu penyebabnya, diduga memang dari sate tersebut, tetapi apa penyebab detailnya tentu harus melalui uji laboratorium, kami bawa ke IPB," ungkapnya di Depok, Selasa (24/6/2014).
Lies menambahkan dugaan awal bisa jadi sate atau jajanan tersebut
tidak higienis atau mengandung bakteri makanan. Bisa jadi, lanjutnya, tukang sate tersebut menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya.
"Bisa jadi karena higienis atau tidak, atau bisa jadi pakai bahan
kimia, atau pakai pengawet, pewarna, dan perasa berbahaya. Atau kalau bakteri bisa jadi dari airnya atau tusukannya, ini yang lagi kami teliti," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, 27 anak di Depok mengalami keracunan setelah menyantap jajanan saat mengaji. Satu anak tewas setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
(ysw)