Ini Pekerjaan Pemprov DKI yang Belum Tuntas
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga menganggap banyak dinas-dinas yang masih belum mendapat predikat baik untuk menjalankan program kerja yang telah dicanangkan mereka.
Joga menjelaskan seperti banjir yang disebabkan karena saluran air atau drainase mampet, adanya bangunan liar, serta penumpukan sampahd i selokan, merupakan hal sepele yang belum dapat diselesaikan.
"Hujan 1-2 jam di Jakarta saja sudah bisa tergenang dengan ketinggian yang cukup besar," tukasnya saat dihubungi Sindonews, Senin (22/6/2014).
Kemudian yang disoroti olehnya ialah normalisasi kali dan situ yang masih terkendali oleh relokasi warga namun penampungannya tidak memadai.
"Ini kan sinergi antara Dinas kan saling mengikat. Mau normalisasi tapi rusun terbatas, susah juga kan padahal catatan saya masih ada 42 waduk dan 14 situ yang belum disentuh," ujarnya.
Kemudian Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ditangani oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang masih belum berbuat apa-apa.
"Catatan saya RTH tidak bertambah banyak tetap 9,8 persen, inilah yang membuat nantinya akhir tahun banjir tidak dapat dihindari lagi," ujarnya.
Dinas yang disebut oleh Joga adalah penanggulangan kemacetan. Belum kemacetan diperparah oleh banyaknya kendaraan dan jalan kendaraan yang makin sempit.
"Penanggulangan macet juga belum signifikan. Peremajaan bis Transjakarta dan sedang yang dijanjikan belum selesai, Monorel saya bisa bilang mati suri belum jelas tapi Pak Plt sekarang keluarkan LRT. Sedangkan MRT dipastikan molor karena kendala-kendala lapangan tambah bikin macet Jakarta," tukasnya.
Kemudian Penataan Kampung Kumuh. Joga melihat sisi berbeda antara Kampung Deret dan Kampung Kumuh.
"Kalau kampung deret itu hanya memperbaiki bangunannya sedangkan kampung kumuh itu tidak sekedar diperbaiki tapi lingkungan juga ditata ulang nah ini juga belum sentuh," tukasnya.
Yang tidak kalah penting yaitu menyoroti penataan PKL yang masih kurang di pasar-pasar seperti PKL Gembrong, Jatinegara, Pasar Minggu, Pasar Tanah Abang. Malah Joga mengatakan ada lagi yang sekarang kembali ke pinggir jalan.
Melihat berbagai macam problematika, Joga punya penilaian sendiri terkait dinas-dinas yang masih belum selesai reformasi birokrasi.
"Yang belum optimal itu Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan dan Bangunan Pemda, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas P2B bangunan. Tak hanya itu tapi kami juga mengimbau lurah dan camat agar dapat mempunyai pengetahuan sendiri agar dapat membantu masyarakatnya.
Joga menjelaskan seperti banjir yang disebabkan karena saluran air atau drainase mampet, adanya bangunan liar, serta penumpukan sampahd i selokan, merupakan hal sepele yang belum dapat diselesaikan.
"Hujan 1-2 jam di Jakarta saja sudah bisa tergenang dengan ketinggian yang cukup besar," tukasnya saat dihubungi Sindonews, Senin (22/6/2014).
Kemudian yang disoroti olehnya ialah normalisasi kali dan situ yang masih terkendali oleh relokasi warga namun penampungannya tidak memadai.
"Ini kan sinergi antara Dinas kan saling mengikat. Mau normalisasi tapi rusun terbatas, susah juga kan padahal catatan saya masih ada 42 waduk dan 14 situ yang belum disentuh," ujarnya.
Kemudian Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ditangani oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang masih belum berbuat apa-apa.
"Catatan saya RTH tidak bertambah banyak tetap 9,8 persen, inilah yang membuat nantinya akhir tahun banjir tidak dapat dihindari lagi," ujarnya.
Dinas yang disebut oleh Joga adalah penanggulangan kemacetan. Belum kemacetan diperparah oleh banyaknya kendaraan dan jalan kendaraan yang makin sempit.
"Penanggulangan macet juga belum signifikan. Peremajaan bis Transjakarta dan sedang yang dijanjikan belum selesai, Monorel saya bisa bilang mati suri belum jelas tapi Pak Plt sekarang keluarkan LRT. Sedangkan MRT dipastikan molor karena kendala-kendala lapangan tambah bikin macet Jakarta," tukasnya.
Kemudian Penataan Kampung Kumuh. Joga melihat sisi berbeda antara Kampung Deret dan Kampung Kumuh.
"Kalau kampung deret itu hanya memperbaiki bangunannya sedangkan kampung kumuh itu tidak sekedar diperbaiki tapi lingkungan juga ditata ulang nah ini juga belum sentuh," tukasnya.
Yang tidak kalah penting yaitu menyoroti penataan PKL yang masih kurang di pasar-pasar seperti PKL Gembrong, Jatinegara, Pasar Minggu, Pasar Tanah Abang. Malah Joga mengatakan ada lagi yang sekarang kembali ke pinggir jalan.
Melihat berbagai macam problematika, Joga punya penilaian sendiri terkait dinas-dinas yang masih belum selesai reformasi birokrasi.
"Yang belum optimal itu Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan dan Bangunan Pemda, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas P2B bangunan. Tak hanya itu tapi kami juga mengimbau lurah dan camat agar dapat mempunyai pengetahuan sendiri agar dapat membantu masyarakatnya.
(ysw)