Tak Diperhatikan, Seniman Depok Bangun Rumah Seni
A
A
A
DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dinilai kurang memperhatikan seniman di kota tersebut. Karena, hingga kini pembangunan gedung seni di Depok belum terbukti.
"Menurut kami pembangunan gedung seni di kota ini enggak pernah tercapai, akhirnya dengan inisiatif sendiri kami mendirikan rumah seni Asnur ini," kata penyair dari Yayasan Panggung Melayu Asrizal Nur di Depok, Selasa (17/6/2014).
Maka itu, Asrizal mendirikan Rumah Seni Asnur di komplek Perumahan Kavling UI, Jalan Cahaya Titis, RW 002 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok. Kata dia, banyak masyarakat sekitar yang ikut berperan melalui teater.
Latar belakang pembuatan rumah seni ini, kata dia, bermula dari kerinduan adanya gedung kesenian di Kota Depok. Menurut dia, berdirinya rumah seni harus bersifat presentatif sehingga bisa digunakan berkumpulnya para seniman di Kota Depok.
"Depok ini gudangnya seniman. Tapi enggak punya tempat. Rumah seni ini bisa menjadi tempat bagi para seniman," tukasnya.
Secara mandiri, Asrizal membangun rumah seni ini. Pembangunan dimulai tahun 2007 hingga kini menjadi wadah seni bagi warga sekitar. Asnur berharap, rumah seni bisa membawa kemajuan bagi kesenian Depok.
"Kami harap dari rumah seni Asnur ini jadi tempat kegiatan seni dan budaya di Kota Depok akan kembali bergairah, terus bergerak, dan bermanfaat bagi pelaku seni di Kota Depok, Jawa Barat hingga Indonesia dalam memperkuat jati diri dan karakter anak bangsa Indonesia," tutupnya.
"Menurut kami pembangunan gedung seni di kota ini enggak pernah tercapai, akhirnya dengan inisiatif sendiri kami mendirikan rumah seni Asnur ini," kata penyair dari Yayasan Panggung Melayu Asrizal Nur di Depok, Selasa (17/6/2014).
Maka itu, Asrizal mendirikan Rumah Seni Asnur di komplek Perumahan Kavling UI, Jalan Cahaya Titis, RW 002 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok. Kata dia, banyak masyarakat sekitar yang ikut berperan melalui teater.
Latar belakang pembuatan rumah seni ini, kata dia, bermula dari kerinduan adanya gedung kesenian di Kota Depok. Menurut dia, berdirinya rumah seni harus bersifat presentatif sehingga bisa digunakan berkumpulnya para seniman di Kota Depok.
"Depok ini gudangnya seniman. Tapi enggak punya tempat. Rumah seni ini bisa menjadi tempat bagi para seniman," tukasnya.
Secara mandiri, Asrizal membangun rumah seni ini. Pembangunan dimulai tahun 2007 hingga kini menjadi wadah seni bagi warga sekitar. Asnur berharap, rumah seni bisa membawa kemajuan bagi kesenian Depok.
"Kami harap dari rumah seni Asnur ini jadi tempat kegiatan seni dan budaya di Kota Depok akan kembali bergairah, terus bergerak, dan bermanfaat bagi pelaku seni di Kota Depok, Jawa Barat hingga Indonesia dalam memperkuat jati diri dan karakter anak bangsa Indonesia," tutupnya.
(mhd)