Stasiun Gondangdia Kembali Ditertibkan
A
A
A
JAKARTA - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), polisi dan TNI melakukan penertiban bedeng di bawah Stasiun Gondangdia. Bangunan yang rencananya digunakan untuk kantor ini dirapihkan dari tunawisma yang biasa tidur di tempat itu dan bedeng.
"Kami melakukan pembersihan dengan tujuan perapihan stasiun, yang akan dibangun kantor (kereta api logistik)," kata Kepala Security Stasiun Gondangdia Nurdinov kepada wartawan di lokasi penertiban, Jumat (13/6/2014).
Nurdin mengatakan, para petugas itu juga melakukan penertiban tembok yang menjadi pembatas hingga membentuk seperti kamar, dan sampah yang ada di lokasi. Sehingga, pembersihan itu bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna kereta.
Stasiun yang juga dipenuhi oleh para tukang ojek ini terus mendapatkan perhatian untuk terus dilakukan penertiban secara bertahap. Tetapi, tukang ojek yang ada di sekitar lokasi merasa tidak terima dengan penertiban ini. Karena dinilai tidak sesuai perjanjian saat penertiban sebelumnya.
"Perjanian enggak diusik, ojek, pedagang enggak ikut campur, ojek mau dipager, kita mau makan apa," kata Aay Koordinator ojek Gondangdia.
Meski demikian, dia tidak keberatan dengan penertiban itu asal ada musyawarah terlebih dahulu. Hal itu agar tidak terjadi kesalah pahaman antara kedua belah pihak.
Aay menilai dengan ditutupnya pintu sebelah selatan menjadi satu pintu, akan mempersulit akses para penumpang dan warga, karena harus memutar lebih jauh, itu artinya tempat mata pencariannya akan berkurang.
"Kami melakukan pembersihan dengan tujuan perapihan stasiun, yang akan dibangun kantor (kereta api logistik)," kata Kepala Security Stasiun Gondangdia Nurdinov kepada wartawan di lokasi penertiban, Jumat (13/6/2014).
Nurdin mengatakan, para petugas itu juga melakukan penertiban tembok yang menjadi pembatas hingga membentuk seperti kamar, dan sampah yang ada di lokasi. Sehingga, pembersihan itu bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna kereta.
Stasiun yang juga dipenuhi oleh para tukang ojek ini terus mendapatkan perhatian untuk terus dilakukan penertiban secara bertahap. Tetapi, tukang ojek yang ada di sekitar lokasi merasa tidak terima dengan penertiban ini. Karena dinilai tidak sesuai perjanjian saat penertiban sebelumnya.
"Perjanian enggak diusik, ojek, pedagang enggak ikut campur, ojek mau dipager, kita mau makan apa," kata Aay Koordinator ojek Gondangdia.
Meski demikian, dia tidak keberatan dengan penertiban itu asal ada musyawarah terlebih dahulu. Hal itu agar tidak terjadi kesalah pahaman antara kedua belah pihak.
Aay menilai dengan ditutupnya pintu sebelah selatan menjadi satu pintu, akan mempersulit akses para penumpang dan warga, karena harus memutar lebih jauh, itu artinya tempat mata pencariannya akan berkurang.
(mhd)