Gangguan, Masyarakat Kritik Pembelian Gerbong Kereta
A
A
A
DEPOK - Gangguan kereta rel listrik (KRL) yang terjadi Rabu 11 Juni 2014 membuat kesal para pengguna kereta api. Pasalnya, perjalanan kereta acap kali mengalami gangguan, padahal PT KAI sudah membeli ratusan gerbong baru asal Jepang.
Salah satunya adalah Ira (33), karyawan swasta di Jakarta yang tinggal di Bogor merasa geram dengan kondisi tersebut. Karena, itu merupakan masalah klasik yang terus dialami perkeretaapian di Indonesia.
"Dari dahulu sampai sekarang selalu terjadi gangguan sinyal. Percuma kereta ditambah kalau gangguan masih sering terjadi," kritiknya, Rabu 11 Juni 2014.
Akibat gangguan itu, kata dia, dirinya sampai rumah tengah malam. Padahal dia naik dari Stasiun Gondangdia pukul 18.00 WIB. Bahkan, untuk naik kereta itu perlu perjuangan ekstra.
"Dari naik sampai turun kereta, saya berdiri," keluhnya, Rabu 11 Juni 2014 malam.
Dampak dari gangguan itu, kata dia, dirinya terlambat sampai di rumah. Dan hanya mempunyai sedikit waktu untuk istirahat. Karena pukul 05.00 WIB dirinya sudah harus beraktifitas kembali.
"Kalau sering seperti ini sangat merugikan penumpang. Kami kan membutuhkan moda transportasi yang cepat, bukan yang sering gangguan seperti ini," keluhnya.
Salah satunya adalah Ira (33), karyawan swasta di Jakarta yang tinggal di Bogor merasa geram dengan kondisi tersebut. Karena, itu merupakan masalah klasik yang terus dialami perkeretaapian di Indonesia.
"Dari dahulu sampai sekarang selalu terjadi gangguan sinyal. Percuma kereta ditambah kalau gangguan masih sering terjadi," kritiknya, Rabu 11 Juni 2014.
Akibat gangguan itu, kata dia, dirinya sampai rumah tengah malam. Padahal dia naik dari Stasiun Gondangdia pukul 18.00 WIB. Bahkan, untuk naik kereta itu perlu perjuangan ekstra.
"Dari naik sampai turun kereta, saya berdiri," keluhnya, Rabu 11 Juni 2014 malam.
Dampak dari gangguan itu, kata dia, dirinya terlambat sampai di rumah. Dan hanya mempunyai sedikit waktu untuk istirahat. Karena pukul 05.00 WIB dirinya sudah harus beraktifitas kembali.
"Kalau sering seperti ini sangat merugikan penumpang. Kami kan membutuhkan moda transportasi yang cepat, bukan yang sering gangguan seperti ini," keluhnya.
(mhd)