Karantina Kembalikan Satwa yang Mau Diselundupkan
A
A
A
TANGERANG - Satwa liar endemik Indonesia yang gagal diselundupkan melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dikembalikan oleh Balai Karantina Bandara Soeta ke Ditjen PHKA Kementerian Kehutanan, Rabu (11/6/2014).
Sejumlah satwa yang masih hidup yang diserahkan hari ini yakni satu ekor Orang Utan, dua ekor Siamang, tiga ekor Owa Jawa, satu ekor Kakatua Raja, satu ekor Kukang, 92 ekor Sanca Batik, dua ekor cucak hijau.
Kemudian, dua ekor Cenderawasih, tiga ekor Cenderawasih Raja, tujuh burung paruh sabit dan tujuh ekor Cica Papua Merah.
"Satwa-satwa ini kami serahkan untuk dirawat hingga nantinya dilepas kembali kehabitatnya," kata Kepala Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Banun Harpani di Karantina Bandara Soetta, Rabu (11/6/2014).
Dikatakan Banun satwa-satwa yang diserahkan ini adalah satwa yang berhasil diselamatkan dari penyelundupan beberapa waktu lalu.
Masih kata Banun selain satwa yang diserahkan dalam kondisi hidup, ada pula satwa yang mati saat penyelundupan. Setidaknya ada 13 hewan yang mati.
"Ada tiga belas satwa yang kondisinya mati karena kesehatannya memburuk setelah terkurung di dalam koper dan dibius," terangnya.
Ketiga belas satwa yang mati tersebut diantaranya dua ekor Siamang, satu ekor Kakatua Raja, lima ekor Sanca Batik, empat ekor Cendrawasih Raja dan satu ekor Cica Papua Merah.
Sejumlah satwa yang masih hidup yang diserahkan hari ini yakni satu ekor Orang Utan, dua ekor Siamang, tiga ekor Owa Jawa, satu ekor Kakatua Raja, satu ekor Kukang, 92 ekor Sanca Batik, dua ekor cucak hijau.
Kemudian, dua ekor Cenderawasih, tiga ekor Cenderawasih Raja, tujuh burung paruh sabit dan tujuh ekor Cica Papua Merah.
"Satwa-satwa ini kami serahkan untuk dirawat hingga nantinya dilepas kembali kehabitatnya," kata Kepala Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Banun Harpani di Karantina Bandara Soetta, Rabu (11/6/2014).
Dikatakan Banun satwa-satwa yang diserahkan ini adalah satwa yang berhasil diselamatkan dari penyelundupan beberapa waktu lalu.
Masih kata Banun selain satwa yang diserahkan dalam kondisi hidup, ada pula satwa yang mati saat penyelundupan. Setidaknya ada 13 hewan yang mati.
"Ada tiga belas satwa yang kondisinya mati karena kesehatannya memburuk setelah terkurung di dalam koper dan dibius," terangnya.
Ketiga belas satwa yang mati tersebut diantaranya dua ekor Siamang, satu ekor Kakatua Raja, lima ekor Sanca Batik, empat ekor Cendrawasih Raja dan satu ekor Cica Papua Merah.
(ysw)