Beraksi di Jabodetabek, 9 Bandit Jalanan Diringkus

Jum'at, 06 Juni 2014 - 18:00 WIB
Beraksi di Jabodetabek,...
Beraksi di Jabodetabek, 9 Bandit Jalanan Diringkus
A A A
JAKARTA - Sembilan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang kerap beraksi di Jabodetabek diringkus aparat Polsek Taman Sari, Jakarta Barat. Pelaku yang tak segan melukai korbannya ini ditangkap berdasarkan pengakuan kawannya sendiri.

Kapolsek Taman Sari AKBP Tri Suhartanto mengatakan, tertangkapnya para pelaku pencurian kendaraan bermotor kelompok Banten itu bermula dari tertangkapnya JT (30), dan ES (23) Jumat 30 Mei 2014. Saat itu JT dan ES beraksi di salah satu mini market Jalan Mangga Besar Raya, Taman Sari, Jakarta Barat.

"Mereka tertangkap saat mncuri sepeda motor di sebuah minimarket," kata Kapolsek Taman Sari, AKBP Tri Suhartanto di lingkungan Polsek Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (6/6/2014).

Dari keduanya, kata Tri, pihaknya menangkap tujuh tersangka lainnya mereka adalah GDJ (22), US (23), AW (22), ES (23), BY (28), DH (30), dan ADS (46). Penangkapan ini membutuhkan waktu selama sepekan.

Berdasarkan keterangan sementara, kata Tri, sembilan pelaku yang merupakan warga Banten adalah pelaku pencurian yang kerap beraksi di Jakarta dengan modus pepet rampas.

"Mereka beraksi kadang enam orang kadang sembilan orang dengan berboncengan sepeda motor mencari mangsanya," ungkapnya.

Dari tangan para pelaku ini, kata Tri, pihaknya mengamankan 12 unit sepeda motor berbagai jenis seperti Kawasaki Ninja RR, Kawasaki KLX, Suzuki Satria FU dan Honda Beat.

"Selain itu, kami juga mengamankan sebuah golok. Mereka dikenakan pasal 365 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara," tegasnya.

Bawi (21), pemilih Satria FU yang juga korban sembilan pelaku ini mengatakan senang dengan tertangkapnya para pelaku. Karena, dirinya pernah ingin dibunuh saat merampok motornya. "Saya sangat senang motor saya kembali. Saya berharap pelaku dihukum mati," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pelaku, ADS (46), yang diduga sebagai otak pencuri kelompok Banten mengaku, sudah melakukan 10 kali pencurian di kawasan Jakarta khususnya di tempat sepi dan kurang penerangan seperti di Jalan Layang Rawamangun, Jembatan Dua dan Tambora.

Namun, dia mengaku selama ini tidak pernah membunuh atau melukai korban dalam melakukan aksinya. "Kami hanya mengancam para korban agar menyerahkan sepeda motornya," ujarnya.

Hasil pencurian tersebut, lanjut ADS, dikumpulkan terlebih dahulu hingga 2-3 unit kemudian dijual dengan harga satu unit mencapai Rp3-6 juta di kawasan Tangerang, Jakarta dan sekitarnya.

"Tergantung jenis motornya, kalau ninja bisa mencapai Rp9 juta per unit. Hasil jual motor kami bagi rata dan kami gunakan untuk senang-senang," ungkapnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7875 seconds (0.1#10.140)