KPA Pertanyakan Kepedulian SBY Soal Kejahatan Seksual
A
A
A
JAKARTA - Komnas Perlindungan Anak (KPA) mempertanyakan kepedulian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap kasus kejahatan seksual yang terjadi terhadap anak di bawah umur. Karena, jika pemimpin bangsa itu peduli terhadap masa depan mereka, pasti akan mengeluarkan Intruksi Presiden (Inpres) soal kejahatan seksual.
"Kita tahu kasus besar seperti JIS (Jakarta International School) kemudian Saint Monica belum lagi menimpah di sekolah negeri diberitakan ke media dan hanya menjadi tontonan semata bagi publik, kemana selama ini yang katanya Presiden akan keluarkan Inpres," tanya Ketua KPA Arist Merdeka Sirait di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (6/6/2014).
Arist juga menyayangkan sejumlah lembaga yang peduli terhadap anak, tapi tidak ada buktinya. Bahkan, pemerintah hanya bisa prihatin dengan kasus itu tanpa ada buktim kongkret.
"Kita tahu banyak gerakan sosial yang marah atau bersuara kami peduli kejahatan seksual, tapi itu masih tidak konkret, kami butuh yang konkret dan itu harus didukung oleh Pemerintah Pusat," tandasnya.
Arist juga menanyakan kepedulian masyarakat dan pemerintah soal kasus tersebut. Pasalnya, saat ini hampir semua elemen hanya membicarakan masalah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
"Lihat saja pemberitaan yang ada hanya pilpres dan pilpres, kemana perhatian mengenai anak?" tanya Arist.
"Kita tahu kasus besar seperti JIS (Jakarta International School) kemudian Saint Monica belum lagi menimpah di sekolah negeri diberitakan ke media dan hanya menjadi tontonan semata bagi publik, kemana selama ini yang katanya Presiden akan keluarkan Inpres," tanya Ketua KPA Arist Merdeka Sirait di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (6/6/2014).
Arist juga menyayangkan sejumlah lembaga yang peduli terhadap anak, tapi tidak ada buktinya. Bahkan, pemerintah hanya bisa prihatin dengan kasus itu tanpa ada buktim kongkret.
"Kita tahu banyak gerakan sosial yang marah atau bersuara kami peduli kejahatan seksual, tapi itu masih tidak konkret, kami butuh yang konkret dan itu harus didukung oleh Pemerintah Pusat," tandasnya.
Arist juga menanyakan kepedulian masyarakat dan pemerintah soal kasus tersebut. Pasalnya, saat ini hampir semua elemen hanya membicarakan masalah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
"Lihat saja pemberitaan yang ada hanya pilpres dan pilpres, kemana perhatian mengenai anak?" tanya Arist.
(mhd)