Ikut Dalangi Perampokan, Oknum TNI Diburu
A
A
A
JAKARTA - Polisi buru tiga pelaku perampokan dengan modus menyamar sebagai polisi. Satu dari tiga pelaku itu merupakan oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Saat ini kami masih memburu Serma Marinir R, anggota Satuan Komlek Mabes TNI," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Selain Serma R, polisi juga masih memburu komplotan Slamet yang lain yakni dua orang warga sipil berinisia S dan U. Slamet bersama kelompoknya, kata Rikwanto, memeras warga yang melintas di underpass Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menjelang larut malam.
Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Handik Zusen menjelaskan, modusnya kelompok ini menjadi polisi gadungan. Mereka mengaku sebagai anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Jadi kalau ada calon korban, mereka berhentikan dan menuduh korban sebagai pelaku kejahatan," ujarnya.
Tersangka berpura-pura hendak melakukan penangkapan terhadap korban dengan menuduh korban sebagai pelaku kejahatan.
"Macam-macam tuduhannya, ada korban yang dituduh sebagai pengedar VCD porno, ada juga yang dituduh sebagai pelaku perjudian dan lain-lain," tegasnya.
Handik melanjutkan, tersangka sudah melakukan aksi kejahatan itu selama beberapa kali di kawasan Pasar Minggu, Ragunan, RS Asobirin Serpong, Bekasi, Tangerang dan sejumlah lokasi lainnya.
"Korban diberhentikan, alasannya ditangkap. Korban ketakutan, kemudian negosiasi sama tersangka sehingga tersangka meminta sejumlah uang kepada korban sebagai imbalan agar dilepas," tukasnya.
Bila sedang beruntung, komplotan ini bisa mendapatkan uang hingga jutaan rupiah. Namun, kadang komplotan ini hanya bisa menyita telepon genggam korban karena korbannya tidak memiliki uang.
"Handphone hasil kejahatan itu dijual komplotan ke penadah bernama Aprian yang sudah kita tangkap juga," pungkasnya.
"Saat ini kami masih memburu Serma Marinir R, anggota Satuan Komlek Mabes TNI," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Selain Serma R, polisi juga masih memburu komplotan Slamet yang lain yakni dua orang warga sipil berinisia S dan U. Slamet bersama kelompoknya, kata Rikwanto, memeras warga yang melintas di underpass Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menjelang larut malam.
Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Handik Zusen menjelaskan, modusnya kelompok ini menjadi polisi gadungan. Mereka mengaku sebagai anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Jadi kalau ada calon korban, mereka berhentikan dan menuduh korban sebagai pelaku kejahatan," ujarnya.
Tersangka berpura-pura hendak melakukan penangkapan terhadap korban dengan menuduh korban sebagai pelaku kejahatan.
"Macam-macam tuduhannya, ada korban yang dituduh sebagai pengedar VCD porno, ada juga yang dituduh sebagai pelaku perjudian dan lain-lain," tegasnya.
Handik melanjutkan, tersangka sudah melakukan aksi kejahatan itu selama beberapa kali di kawasan Pasar Minggu, Ragunan, RS Asobirin Serpong, Bekasi, Tangerang dan sejumlah lokasi lainnya.
"Korban diberhentikan, alasannya ditangkap. Korban ketakutan, kemudian negosiasi sama tersangka sehingga tersangka meminta sejumlah uang kepada korban sebagai imbalan agar dilepas," tukasnya.
Bila sedang beruntung, komplotan ini bisa mendapatkan uang hingga jutaan rupiah. Namun, kadang komplotan ini hanya bisa menyita telepon genggam korban karena korbannya tidak memiliki uang.
"Handphone hasil kejahatan itu dijual komplotan ke penadah bernama Aprian yang sudah kita tangkap juga," pungkasnya.
(mhd)