Ahok Sebut Manajemen Diskotek Terlibat Peredaran Narkoba
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ternyata punya alasan mengapa diskotek stadium harus ditutup. Selain karena kedapatan telah dua kali terdapat narkoba, langkah tersebut untuk memutus dugaan peredaran narkoba di dalam diskotek.
"Harusnya manajemen tahu pengunjungnya mabuk atau ada penjualan ekstasi di dalam diskotek itu. Tapi ini mana coba? Buktinya kecolongan juga kan. Makanya kita tutup," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (23/5/2014).
Ahok mensinyalir manajemen dan pegawai-pegawai di diskotek stadium ini terlibat dalam penjualan narkoba.
"Kita mensinyalir jangan-jangan kalau manajemen terlibat mungkin pengawai-pegawai terlibat di penjualan. Itu yang lagi diselidiki kepolisian," tuturnya.
Mantan Bupati Belitung Timur berharap nantinya DKI Jakarta akan bebas dari tempat hiburan yang terlibat barang harap tersebut meski harus kehilangan pendapatan asli daerah (PAD).
"Kita harap Jakarta bebas dari tempat hiburan narkoba. Kalau gitu sepi dong kan, PAD (Pendapatan Asli Daerah) turun. Mending PAD turun deh daripada anak orang mati," tuturnya.
"Harusnya manajemen tahu pengunjungnya mabuk atau ada penjualan ekstasi di dalam diskotek itu. Tapi ini mana coba? Buktinya kecolongan juga kan. Makanya kita tutup," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (23/5/2014).
Ahok mensinyalir manajemen dan pegawai-pegawai di diskotek stadium ini terlibat dalam penjualan narkoba.
"Kita mensinyalir jangan-jangan kalau manajemen terlibat mungkin pengawai-pegawai terlibat di penjualan. Itu yang lagi diselidiki kepolisian," tuturnya.
Mantan Bupati Belitung Timur berharap nantinya DKI Jakarta akan bebas dari tempat hiburan yang terlibat barang harap tersebut meski harus kehilangan pendapatan asli daerah (PAD).
"Kita harap Jakarta bebas dari tempat hiburan narkoba. Kalau gitu sepi dong kan, PAD (Pendapatan Asli Daerah) turun. Mending PAD turun deh daripada anak orang mati," tuturnya.
(ysw)