Gerbang Tol Ini Sumbang Kemacetan di Jantung Kota
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya mengimbau kepada pengelola tol untuk tidak melakukan diskriminasi terkait pembayaran melalui E-Money. Menurutnya, kemacetan di pintu tol lebih disebabkan karena lambatnya saat pembayaran tol.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, sampai saat ini memang terlihat beberapa GTO (Gerbang Tol Otomatis) tidak berguna karena justru pengguna tol lebih memilih membayar manual dari pada menggunakan e-money.
"Karena manual lebih lama, maka menyebabkan kemacetan dibeberapa pintu tol," katanya, Rabu (21/5/2014).
Kabid melanjutkan, pihaknya berharap pengelola juga bekerja sama dengan bank-bank lain sehingga pengguna juga mempunyai banyak pilihan.
"Tidak semua masyarakat mengerti, kalau ada cara mudah dan bisa bekerja sama dengan bank lainnya tentunya bisa mempermudah juga," jelasnya.
Menurutnya, ada tiga pintu masuk dan keluar tol dalam kota yang memperparah kemacetan terlebih di jam kerja yakni pagi dan sore hari.
"Ketiganya yakni, gerbang tol Semanggi 1, tol Tebet dan juga gerbang tol Slipi," katanya.
Dia mencontohkan, gerbang tol Tebel yang tidak jauh dari Pancoran tersebut terjadi beberapa konflik yang akan belok ke Gelael, atau yang dari arah Pancoran mau ke Jakarta Timur akan terjadi penumpukan disana.
Sementara untuk yang di tol Semanggi 1, kendaraan akan mengular dan bertumpuk tepat di gedung Plaza Semanggi, sebab ada kendaraan dari arah Sudirman ke Cawang melalui Gatot Subroto dan ada juga kendaraan dari arah Slipi menuju Cawang. Begitu juga yang di tol Slipi.
Dia menjelaskan pintu keluar Semanggi 2 jaraknya terlalu dekat dengan kawasan SCBD. Sehingga, kendaraan yang keluar dari kawasan SCBD bertemu dengan kendaraan yang keluar tol sehingga terjadi penumpukan.
Demikian pula dengan pintu masuk Semanggi 1 yang terletak di depan Plaza Semanggi. Jaraknya terlalu dekat dengan putaran Semanggi. Sehingga mengakibatkan kendaraan dari arah Slipi yang mengarah ke Cawang bertemu dengan antrean kendaraan yang hendak masuk pintu Tol Semanggi 1.
Sedangkan, pintu masuk tol Senayan juga berdekatan dengan putaran Semanggi dari arah Cawang menuju Slipi. Hal itu mengakibatkan penyempitan di ruas jalan itu. Sama halnya dengan pintu Tol Tebet 2 yang kerap kali menimbulkan penumpukan kendaraan dari arah Kuningan dan Tebet.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, sampai saat ini memang terlihat beberapa GTO (Gerbang Tol Otomatis) tidak berguna karena justru pengguna tol lebih memilih membayar manual dari pada menggunakan e-money.
"Karena manual lebih lama, maka menyebabkan kemacetan dibeberapa pintu tol," katanya, Rabu (21/5/2014).
Kabid melanjutkan, pihaknya berharap pengelola juga bekerja sama dengan bank-bank lain sehingga pengguna juga mempunyai banyak pilihan.
"Tidak semua masyarakat mengerti, kalau ada cara mudah dan bisa bekerja sama dengan bank lainnya tentunya bisa mempermudah juga," jelasnya.
Menurutnya, ada tiga pintu masuk dan keluar tol dalam kota yang memperparah kemacetan terlebih di jam kerja yakni pagi dan sore hari.
"Ketiganya yakni, gerbang tol Semanggi 1, tol Tebet dan juga gerbang tol Slipi," katanya.
Dia mencontohkan, gerbang tol Tebel yang tidak jauh dari Pancoran tersebut terjadi beberapa konflik yang akan belok ke Gelael, atau yang dari arah Pancoran mau ke Jakarta Timur akan terjadi penumpukan disana.
Sementara untuk yang di tol Semanggi 1, kendaraan akan mengular dan bertumpuk tepat di gedung Plaza Semanggi, sebab ada kendaraan dari arah Sudirman ke Cawang melalui Gatot Subroto dan ada juga kendaraan dari arah Slipi menuju Cawang. Begitu juga yang di tol Slipi.
Dia menjelaskan pintu keluar Semanggi 2 jaraknya terlalu dekat dengan kawasan SCBD. Sehingga, kendaraan yang keluar dari kawasan SCBD bertemu dengan kendaraan yang keluar tol sehingga terjadi penumpukan.
Demikian pula dengan pintu masuk Semanggi 1 yang terletak di depan Plaza Semanggi. Jaraknya terlalu dekat dengan putaran Semanggi. Sehingga mengakibatkan kendaraan dari arah Slipi yang mengarah ke Cawang bertemu dengan antrean kendaraan yang hendak masuk pintu Tol Semanggi 1.
Sedangkan, pintu masuk tol Senayan juga berdekatan dengan putaran Semanggi dari arah Cawang menuju Slipi. Hal itu mengakibatkan penyempitan di ruas jalan itu. Sama halnya dengan pintu Tol Tebet 2 yang kerap kali menimbulkan penumpukan kendaraan dari arah Kuningan dan Tebet.
(ysw)