Tarif Transjakarta jadi Rp5.000, Kemahalan!
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat mengeluhkan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menaikan tarif bus Transjakarta. Sebab, kenaikan itu belum tepat mengingat pelayanan bus yang masih belum maksimal.
"Sebelum tarifnya naik, tambah dulu armadanya. Saya rasakan sendiri kalau lagi tunggu busway di Terminal Pinang Ranti, itu bisa mencapai 1-2 jam," kata Linda mahasiswi Universitas Indonesia (UI), di Halte Monas, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2014).
Kalau busnya sudah bagus dan banyak, menurut Linda, tidak masalah dinaikan. Asalkan, tarifnya tidak mencapai Rp5.000, karena tidak sesuai dengan saku mahasiswa.
"Terlalu kemahalan, tidak sesuai dengan kantong mahasiswa," kata Linda.
Jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap menaikan tarif bus Transjakarta sebesar Rp5.000, kata Linda, maka dirinya akan kembali menggunakan kendaraan pribadi.
"Jadi lebih baik naik sepeda motor ketimbang naik bus Transjakarta," ujarnya.
Selain itu, menurut Linda, pihak PT Transportasi Jakarta segera menyosialisasikan magnetik card. Karena, kartu itu dinilai lebih efektif untuk mengurangi antrean saat membeli tiket bus Transjakarta.
"Seperti yang dilakukan di Jogja dengan menggunakan 'Kartu TransJogja', selama belum keluar dari halte, mau dari pagi sampai sore kita dapat ganti bus, pokoknya asalkan belum keluar dari bus," Katanya.
"Sebelum tarifnya naik, tambah dulu armadanya. Saya rasakan sendiri kalau lagi tunggu busway di Terminal Pinang Ranti, itu bisa mencapai 1-2 jam," kata Linda mahasiswi Universitas Indonesia (UI), di Halte Monas, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2014).
Kalau busnya sudah bagus dan banyak, menurut Linda, tidak masalah dinaikan. Asalkan, tarifnya tidak mencapai Rp5.000, karena tidak sesuai dengan saku mahasiswa.
"Terlalu kemahalan, tidak sesuai dengan kantong mahasiswa," kata Linda.
Jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap menaikan tarif bus Transjakarta sebesar Rp5.000, kata Linda, maka dirinya akan kembali menggunakan kendaraan pribadi.
"Jadi lebih baik naik sepeda motor ketimbang naik bus Transjakarta," ujarnya.
Selain itu, menurut Linda, pihak PT Transportasi Jakarta segera menyosialisasikan magnetik card. Karena, kartu itu dinilai lebih efektif untuk mengurangi antrean saat membeli tiket bus Transjakarta.
"Seperti yang dilakukan di Jogja dengan menggunakan 'Kartu TransJogja', selama belum keluar dari halte, mau dari pagi sampai sore kita dapat ganti bus, pokoknya asalkan belum keluar dari bus," Katanya.
(mhd)