Gerbang Tol Ikut Sumbang Kemacetan Jakarta

Rabu, 21 Mei 2014 - 02:57 WIB
Gerbang Tol Ikut Sumbang Kemacetan Jakarta
Gerbang Tol Ikut Sumbang Kemacetan Jakarta
A A A
JAKARTA - Polda Metro Jaya mengakui, kemacetan di Jakarta salah satu penyumbangnya adalah pintu tol. Penyebabnya adalah antrean yang panjang sehingga memakan sebagian jalan-jalan protokol.

Salah satu solusinya sebenarnya sudah dilakukan oleh pengelola tol. Salah satunya adalah dengan menggunakan e-money. Namun, penggunaan tersebut akhirnya mengalami kendala.

Pasalnya, pengguna tol malah menyesalkan solusi yang diberikan oleh pihak pengelola. Karena, e-money yang diberlakukan dimonopoli oleh satu bank yaitu bank Mandiri.

Dari pantauan SINDO digerbang tol Senayan terlihat gerbang tol elektronik justru tidak banyak penggunanya. Kebanyakan para pengguna memilih membayar secara manual sehingga antrean yang terjadi membuat kemacetan hingga kedepan Polda Metro Jaya.

Salah satu pengguna tol Ahmad Sobari (35) mengatakan, dirinya tidak menggunakan e-money karena untuk membelinya susah.

"Saya punya e-money lain, tapi gak bisa dipakai karena beda bank," katanya di lokasi, Selasa (20/5/2014).

Dia mengharapkan, tidak ada pengelompokan bila ingin lancar. Menurutnya, seandainya gerbang tol elektroniknya bisa digunakan untuk seluruh e-money maka dipastikan tidak akan timbul kepadatan.

Senada dengan Ahmad, Wahyu pengguna tol lainnya mengakui dirinya lebih menyukai sistem lama yaitu dengan membeli tiket berlangganan. Sehingga, tidak perlu lagi harus membeli e-money tertentu.

"Kalau dulu sistem tiket berlangganan tidak terlalu macet, karena semua orang mudah mendapatkannya," tuturnya.

Kesulitan yang dihadapi saat ini menurutnya, tidak semua pengguna mengerti cara penggunaan e-money.

Ditempat terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno menegaskan, mestinya pengelola tidak melakukan monopoli pengunaan kartu e-money.

Menurutnya, pengelola juga sudah harus melakukan penjajakan dengan perusahaan lainnya atau menggunakan sistem berlangganan yang lain sehingga tidak ada diskriminasi.

"Intinya kan memperkecil antrean sehingga tidak menimbulkan kemacetan, mereka sudah harus memikirkan solusinya supaya tidak menimbulkan antrean," tegasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7118 seconds (0.1#10.140)