UN Tak Bisa Dijadikan Indikator Kelulusan Siswa

Senin, 19 Mei 2014 - 07:07 WIB
UN Tak Bisa Dijadikan...
UN Tak Bisa Dijadikan Indikator Kelulusan Siswa
A A A
JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Daerah (USBD) untuk siswa SD tidak bisa dijadikan indikator kelulusan siswa. Maka itu, pemerintah diminta untuk mempertimbangkan kembali soal UN yang dijadikan barometer kelulusan siswa.

"Saya rasa harusnya dipikirkan lebih logis saja ketika anak hanya diberikan satu pilihan untuk lulus dari mata pelajaran yang diujikan saja dan itu sangat membebani," kata pengamat pendidikan Koordinator Education Forum Elin Driana saat dihubungi Sindonews, Minggu 18 Mei 2014 malam.

Menurut Elin, masih banyak indikator yang bisa dilakukan oleh pemerintah terkait syarat kelulusan. Tidak hanya berpatokan kepada tiga hari atau enam mata pelajaan.

"Meski misalnya ada persenan untuk ujian sekolah misalnya, tapi kan tetap yang utama ujian nasional ini kan. Nah ini yang bahaya, seharusnya kita bisa lihat dari nilai anak-anak kita mulai dari kelas satu sampai kelas enam misalkan, apa kira-kira yang mereka lebih kuasai, misalnya lebih ke seni atau kreasi, itu bisa jadi poin plus buat mereka," paparnya.

Elin mengakui, akan ada dampak negatif yang dihasilkan oleh UN, karena risiko yang diambil tentunya untuk menyelenggarakan yang menelan biaya cukup besar ini.

"Ya harus ada evaluasi lah tentang Ujian Nasional ini dan jangan kemudian membebani kepada anak, karena 'taruhannya' tinggi," kata Dosen Pascasarjana Universitas Muhammidayah Prof Dr. Hamka ini.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7919 seconds (0.1#10.140)